Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk hingga Maret 2020 tidak akan melakukan aktivitas eksplorasi kecuali untuk area yang sudah memperoleh izin.
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Suherman menjelaskan sementara ini manajemen fokus pada upaya untuk mengonfirmasi dan mengoptimalisasi perhitungan sumber daya dan cadangan di dalam area yang telah mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP).
"Di mana terdapat beberapa wilayah yang masih membutuhkan pendetailan data geologi," ujar Suherman kepada Kontan.co.id, Rabu (11/9).
Dalam IUP existing, emiten berkode saham PTBA ini memiliki sumber daya batu bara sebesar 8,2 miliar ton dan cadangan sebesar 3,3 miliar ton. Kendati begitu, manajemen masih tetap mengusahakan belanja modal dengan optimal.
Baca Juga: Harga batubara turun, Bukit Asam (PTBA) puasa eksplorasi sampai Maret 2020
Manajemen akan membelanjakan anggaran belanja modal untuk investasi rutin, pendanaan proyek pengembangan seperti ekspansi kapasitas kereta api, pembangunan pelabuhan dan coal handling facilities baru serta proyek Sumatera Selatan 8.
Serta tetap menyokong anak perusahaannya dalam bentuk fasilitas atau sarana penunjang dan setoran modal.
Ekspansi kapasitas kereta api tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi target angkutan batu bara sepanjang tahun ini sebesar 25,3 juta ton. Jumlah tersebut meningkat sekitar 12% dari capaian tahun lalu.
Adapun bentuk proyek peningkatan kapasitas angkutan kereta api antara lain pembangunan dermaga baru di desa Prajin, Sumatera Selatan dengan kapasitas 10 juta ton per tahun pada 2023 dan pembangunan jalur kereta api dengan kapasitas angkut 60 juta ton sampai 2023.
Baca Juga: Harga batubara reli empat hari, harga saham emiten sektor tambang ikut naik
Selain itu, meningkatkan kapasitas pengangkutan dari tambang Tanjung Enim ke Dermaga Kertapati di Palembang menjadi 25 juta ton per tahun pada 2020. Serta meningkatkan kapasitas Pelabuhan Tarahan.
"Belanja modal sampai saat ini telah digunakan untuk investasi rutin dan proyek-proyek pengembangan sebagaimana di atas secara bertahap sampai dengan akhir tahun," jelas dia.
Tahun ini PTBA menganggarkan belanja modal sebesar Rp 6,5 triliun. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, sumber dana ini berasal dari kas internal perusahaannya. Sayangnya, Suherman belum mau merinci realisasi penggunaan anggaran belanja modal hingga saat ini.
Sampai semester I-2019, produksi batubara PTBA mencapai 12,79 juta ton. Total produksi ini mencapai 46,92% dari total target produksi tahun ini yang sebesar 27,26 juta ton. Dari sisi tingkat produksi, batubara ini naik 14,11% dibandingkan dengan semester I 2018.
Baca Juga: Laba Menurun, Ini Strategi Bukit Asam (PTBA) di Tengah Tren Penurunan Harga Batubara
Perseroan melihat produksi sampai dengan Agustus atau September 2019 terus meningkat seiring dengan berkurangnya volume hujan. Sementara itu total penjualan sebesar 13,4 juta ton. "Komitmen penjualan PTBA sampai dengan akhir tahun telah mencapai target baik domestik maupun ekspor," imbuh Suherman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News