kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tak banyak terdampak, dua emiten ini fokus benahi properti yang rusak akibat tsunami


Rabu, 26 Desember 2018 / 22:53 WIB
Tak banyak terdampak, dua emiten ini fokus benahi properti yang rusak akibat tsunami
ILUSTRASI. Kawasan Pantai di wisata Tanjung Lesung, Banten


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musibah tsunami yang menimpa Anyer dan Lampung pada Sabtu (22/12), turut memberikan dampak bagi aktivitas sejumlah emiten yang memiliki aset di kawasan itu. Sebut saja PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) yang memiliki aset maupun properti yang rusak dan kerugian diperkirakan mencapai Rp 150 miliar.

Namun, KIJA telah mengasuransikan sejumlah aset yang mengalami kerusakan di daerah Tanjung Lesung.

Setyono Djuandi Darmono, CEO & Founder Jababeka Grup menyebutkan bahwa untuk hotel 30% mengalami kerusakan dan 70% tinggal dibersihkan. “Karena dalam waktu dekat, perusahaan akan mengupayakan membuka hotel-hotelnya kembali pada 1 Januari mendatang. Kami siapkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk mengebut pembukaan hotel di kawasan Tanjung Lesung. Hal tersebut guna memberikan fasilitas kepada para keluarga yang hendak mencari korban hingga para akademisi yang hendak melakukan penelitian terkait fenomena alam yang terjadi tersebut,” paparnya.

Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA menambahkan pihaknya memang telah mengasuransikan semua aset maupun properti yang ada di Tanjung Lesung.

“Hotel dan beberapa properti serta aset seperti kendaraan mengalami kerusakan. Tapi sudah kami asuransikan,” tuturnya kepada kontan.co.id, Rabu (26/12).

Ia bilang, saat ini pihaknya masih fokus pada penanganan pasca bencana dan pencarian korban. “Mengenai dampak kerusakan dan kerugian masih dalam proses inventarisasi dan identifikasi. Jika proses identifikasi secara menyeluruh selesai maka akan kami informasikan kembali,” ujar dia.

Lebih lanjut, Muljadi mengungkapkan saat ini kontribusi pendapatan hotel di Tanjung Lesung masih belum signifikan terhadap pendapatan perusahaan secara konsolidasi.

“Kami tetap memastikan bahwa pengembangan akan tetap berlangsung. Namun tentunya saat ini kami fokuskan pada penanganan pasca tsunami lebih dahulu,” paparnya.

Sekadar informasi, berdasarkan keterangan KIJA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, disebutkan kontribusi pendapatan Tanjung Lesung selama 2017 sebesar Rp 41 miliar atau 1,4% dari total konsolidasi penjualan perusahaan.

Lalu bagi PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) yang memiliki hotel dan taman rekreasi di Kalianda tidak mengalami kerusakan yang signifikan. Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary ELTY Yudy Rizard Hakim. “Kerugiannya sedang kita di inventarisasikan dan diharapkan setelah masa tanggap darurat selesai adalah business as usual,” tuturnya kepada kontan.co.id, hari ini.

Yudy menyatakan saat ini pihaknya masih untuk terus merapikan properti dan Hotel Grand Elty Krakatoa dan Recreational Park dari sampah dan puing-puing. “Walaupun tidak ada korban jiwa baik dari tamu maupun karyawan beserta keluarganya, namun mereka pun juga sedang merapikan rumah-rumahnya,” terangnya.

Mengenai soal asuransi atas kerusakan yang terjadi, Yudy belum bisa berkomentar banyak. “Saya belum dapat informasi tersebut,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×