Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Laba emiten perkebunan masih mekar. Sepanjang 2014, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) meraup laba Rp 2,5 triliun, tumbuh 38,88% dari Rp 1,8 triliun di periode yang sama 2013.
Padahal beban pokok pendapatan AALI meningkat dari Rp 8,59 triliun menjadi Rp 11,53 triliun. Namun, rugi selisih kursnya menurun dari Rp 443,78 miliar ke posisi Rp 126,68 miliar.
Pendapatan AALI naik 28,65% dari Rp 12,67 triliun menjadi Rp 16,3 triliun. Pendapatan tersebut dikontribusi oleh minyak sawit mentah dan turunannya sebesar Rp 14,39 triliun. Lalu pendapatan inti sawit dan turunannya yakni Rp 1,89 triliun. Terakhir, pendapatan lainnya Rp 10,39 miliar.
Ekuitas AALI mencapai Rp 11,83 triliun. Liabilitas AALI meninggi 43% dari Rp 4,69 triliun menjadi Rp 6,72 triliun. Direktur Keuangan AALI, Rudy, menyatakan, kenaikan liabilitas ini karena bertambahnya pinjaman bank sebesar Rp 1,7 triliun dan utang usaha Rp 203 miliar.
Lebih lanjut, aset emiten perkebunan ini meningkat 23,99% dari Rp 14,96 triliun menjadi Rp 18,55 triliun. Kenaikannya didorong oleh aset tetap dan tanaman perkebunan sebesar Rp 2,84 triliun dan akun persediaan Rp 475 miliar.
"Kenaikan tersebut terutama dikarenakan adanya peningkatan investasi mesin, peralatan, dan tanaman perkebunan, serta peningkatan persediaan barang jadi terkait penjualan," sebut Rudy, dalam keterbukaan informasi, Rabu, (25/2).
Laba per saham AALI pun turut terkerek. Di akhir 2013, laba per saham AALI yakni Rp 1.143,93. Lalu di 2014, laba per sahamnya menjadi Rp 1.589,91. Saham AALI tutup di harga Rp 24.500, atau naik 1,24% dibanding hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News