kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun lalu, investor baru di pasar modal paling banyak dari Jawa Barat


Minggu, 23 Februari 2020 / 12:36 WIB
Tahun lalu, investor baru di pasar modal paling banyak dari Jawa Barat
ILUSTRASI. Investor melintas di depan papan pergerkan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Kamis (28/11). Tahun lalu, investor baru di pasar modal paling banyak dari Jawa Barat


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran investor di bursa efek dari dalam negeri masih terpusat di beberapa daerah saja, khususnya di Pulau Jawa.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor baru paling tinggi berasal Provinsi Jawa Barat. Bumi Pasundan tersebut memiliki jumlah investor baru pada 2019 sebanyak 42.151 investor atau naik 31% secara tahunan (yoy). Kemudian di susul DKI Jakarta dengan jumlah investor baru sebesar 38.835 investor atau naik 18%.

Sementara itu, daerah yang memiliki jumlah investor baru paling sedikit adalah Sulawesi Barat. Sepanjang 2019, jumlah investor baru di daerah tersebut hanya 202 investor atau naik 46%.

Baca Juga: BEI perpanjang suspensi tujuh emiten, siapa saja?

Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan kecilnya jumlah investor baru tersebut lantaran bursa belum memiliki kantor perwakilan di Sulawesi Barat.

"Kendala utamanya adalah biaya yang tinggi untuk mengakses wilayah tersebut. Karena harus melakukan dua kali penerbangan melalui Makassar yang tidak setiap hari tersedia," ujar Yulianto kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2).

Dus, untuk meningkatkan jumlah investor baru di Sulawesi Barat, BEI akan mengoptimalkan satu-satunya galeri investasi di Universitas Tomakaka.  

Meski penyebaran belum merata, beberapa daerah dengan jumlah investor baru yang sedikit menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Misal, jumlah investor baru di Kalimantan Utara sepanjang 2019 tumbuh 73% yoy menjadi 1.537 investor.

Adapun, jumlah investor aktif yang bertransaksi sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan di Januari 2020 sebanyak 196.929 atau tumbuh 6% dari rata-rata investor aktif tahun 2019.

Di tengah pertumbuhan jumlah investor aktif tersebut, IHSG pada Januari 2020 lalu ditutup melemah 5,71% sejak pembukaan awal tahun ke level 5.940 pada Jumat (21/2).

Baca Juga: Kembangkan ETF, BEI menambah insentif dan buka pembatasan pergerakan harga maksimal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×