kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Tahun ini, Super Energy (SURE) targetkan pendapatan meningkat 30%


Selasa, 06 Juli 2021 / 07:30 WIB
Tahun ini, Super Energy (SURE) targetkan pendapatan meningkat 30%


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Super Energy Tbk (SURE) menargetkan peningkatan pendapatan mencapai 30% pada tahun ini seiring mulai beroperasinya sejumlah fasilitas baru.

Direktur SURE Andreas Sugihardjo Tjendana mengungkapkan dengan diperolehnya sumber-sumber gas baru maka peningkatan pendapatan tersebut diharapkan bisa terjadi.

"Dengan kondisi pandemi ini kita tidak bisa nge-push penjualan sampai maksimum karena demand berkurang. Untuk net income kami menargetkan keuntungan Rp 3,5 miliar di tahun ini," jelas Andreas dalam gelaran Public Expose Virtual, Senin (5/7).

Merujuk laporan keuangan SURE, pada tahun 2020 lalu perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 335,55 miliar atau meningkat 15,06% year on year (yoy). Pada tahun sebelumnya pendapatan SURE tercatat sebesar Rp 291,62 miliar.

Baca Juga: PT Super Energy Tbk (SURE) Sudah Menyerap Hampir Separuh Anggaran Belanja Tahun Ini

Sementara itu, SURE merugi Rp 19,56 miliar pada tahun 2020. Sebelumnya, di 2019 SURE masih mampu mencetak laba bersih Rp 8,61 miliar. Andreas mengungkapkan, dampak beban keuangan paling besar timbul akibat bridging liabilitas anak perusahaan yang dilakukan pada 2020. Selain itu, SURE juga menerbitkan medium term notes pada 2020.

"Sehingga cost nya bebankan laporan keuangan 2020. Kemudian pada tahun 2020 pendapatan penjualan diambil dari sumber gas baru sehingga biaya harga pokok penjualan agak sedikit meningkat sehingga margin agak sinking," jelas Andreas.

Direktur Utama SURE Agustus Sani Nugroho mengungkapkan masuknya Tokyo Gas Asia pada struktur perusahaan di akhir tahun lalu memberikan perkembangan yang signifikan untuk bisnis SURE. "Ini perkembangan yang strategis sehingga basically bisnis Compressed Natural Gas (CNG) bisa jangkau seluruh wilayah Jawa," kata Agustus.

Asal tahu saja, Tokyo Gas Asia Pte Ltd, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Tokyo Gas Co Ltd resmi mengakuisisi 33,4% saham PT Super Energy Tbk (SURE) dari perusahaan induknya, yakni PT Super Capital Indonesia pada November 2020.

Agustus mengungkapkan masuknya Tokyo Gas Asia turut memperkuat ekuitas perusahaan. Besaran ekuitas disebut meningkat hingga 5 kali lipat. Merujuk laporan keuangan perusahaan, ekuitas SURE pada 2019 sebesar Rp 123,67 miliar, jumlah ini meningkat menjadi Rp 604,31 miliar di akhir tahun 2020 pasca masuknya Tokyo Gas Asia.

Selain itu, layanan bisnis yang semula hanya dilakukan di Jawa Timur kini berkembang ke seluruh Jawa. SURE melalui anak usaha, Energi Subang Abadi (ESA) kini melayani industri hilir gas bumi dengan memproduksi CNG lewat fasilitas CNG Plant dengan kapasitas sebesar 3 MMSCFD.

Selain itu, pengembangan bisnis juga dilakukan di Rembang, Jawa Tengah melalui Bahtera Andalan Gas (BAND) yang memiliki fasilitas CNG Plant dengan kapasitas produksi sebesar 3,4 MMSCFD. Agustus pun memastikan, kedepannya perusahaan siap terus mengembangkan bisnis bahkan keluar Jawa.

"Bersiap kembangkan sumber gas baru baik di Jawa maupun luar Jawa. Mengingat perkembangan yang kita antisipasi ke depan, masuknya Tokyo Gas Asia jadi fundamental dan strategis sehingga membuat SURE mampu antisipasi untuk perkembangan yang signifikan kemudian hari," jelas Agustus.

Agustus melanjutkan, pertumbuhan kinerja di tahun ini diharapkan bisa mulai terjadi dengan mulai beroperasinya sejumlah fasilitas dan sumber gas baru. Adapun, investasi pada wilayah-wilayah baru yang dilakukan pada tahun lalu diakui turut membebani keuangan perusahaan dan hasilnya pun memang belum terlihat pada tahun lalu.

 

Agustus mengungkapkan, sumber pasokan gas dari Rembang yang mulai beroperasi di tengah tahun lalu dan sumber gas dari Subang yang beroperasi komersial pada akhir tahun lalu diharapkan mulai terasa kontribusinya pada tahun ini. "Kita antisipasi memang kondisi agak berat dan memuncaknya pandemi tapi kita masih antisipasi growth di tahun ini," kata Agustus.

Selain itu, peningkatan kinerja juga diharapkan bisa terjadi seiring kepastian alokasi gas sebesar 1 MMSCFD hingga 1,8 MMSCFD yang baru saja diperoleh SURE di Wilayah Tuban. Proyek yang kini masih digarap ini pun diharapkan bisa beroperasi secara komersial pada Agustus-September tahun ini.

Adapun, pada kuartal I 2021 SURE membukukan pendapatan sebesar Rp 87,03 miliar atau naik tipis 1,15% yoy. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya SURE memperoleh pendapatan sebesar Rp 86,03 miliar. SURE pun tercatat masih menderita rugi bersih sebesar Rp 9,79 miliar pada kuartal I 2021. Pada kuartal I 2020, SURE membukukan laba bersih sebesar Rp 969,26 juta.

Selanjutnya: Super Energy (SURE) proyeksikan pendapatan mencapai Rp 478 miliar pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×