Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Super Energy Tbk (SURE) menargetkan peningkatan pendapatan mencapai 30% pada tahun ini seiring mulai beroperasinya sejumlah fasilitas baru.
Direktur SURE Andreas Sugihardjo Tjendana mengungkapkan dengan diperolehnya sumber-sumber gas baru maka peningkatan pendapatan tersebut diharapkan bisa terjadi.
"Dengan kondisi pandemi ini kita tidak bisa nge-push penjualan sampai maksimum karena demand berkurang. Untuk net income kami menargetkan keuntungan Rp 3,5 miliar di tahun ini," jelas Andreas dalam gelaran Public Expose Virtual, Senin (5/7).
Merujuk laporan keuangan SURE, pada tahun 2020 lalu perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 335,55 miliar atau meningkat 15,06% year on year (yoy). Pada tahun sebelumnya pendapatan SURE tercatat sebesar Rp 291,62 miliar.
Baca Juga: PT Super Energy Tbk (SURE) Sudah Menyerap Hampir Separuh Anggaran Belanja Tahun Ini
Sementara itu, SURE merugi Rp 19,56 miliar pada tahun 2020. Sebelumnya, di 2019 SURE masih mampu mencetak laba bersih Rp 8,61 miliar. Andreas mengungkapkan, dampak beban keuangan paling besar timbul akibat bridging liabilitas anak perusahaan yang dilakukan pada 2020. Selain itu, SURE juga menerbitkan medium term notes pada 2020.
"Sehingga cost nya bebankan laporan keuangan 2020. Kemudian pada tahun 2020 pendapatan penjualan diambil dari sumber gas baru sehingga biaya harga pokok penjualan agak sedikit meningkat sehingga margin agak sinking," jelas Andreas.
Direktur Utama SURE Agustus Sani Nugroho mengungkapkan masuknya Tokyo Gas Asia pada struktur perusahaan di akhir tahun lalu memberikan perkembangan yang signifikan untuk bisnis SURE. "Ini perkembangan yang strategis sehingga basically bisnis Compressed Natural Gas (CNG) bisa jangkau seluruh wilayah Jawa," kata Agustus.
Asal tahu saja, Tokyo Gas Asia Pte Ltd, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Tokyo Gas Co Ltd resmi mengakuisisi 33,4% saham PT Super Energy Tbk (SURE) dari perusahaan induknya, yakni PT Super Capital Indonesia pada November 2020.
Agustus mengungkapkan masuknya Tokyo Gas Asia turut memperkuat ekuitas perusahaan. Besaran ekuitas disebut meningkat hingga 5 kali lipat. Merujuk laporan keuangan perusahaan, ekuitas SURE pada 2019 sebesar Rp 123,67 miliar, jumlah ini meningkat menjadi Rp 604,31 miliar di akhir tahun 2020 pasca masuknya Tokyo Gas Asia.