Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menyiapkan dana belanja modal (capex) senilai Rp3,5 triliun tahun 2020 dan mayoritas dana akan dialokasikan pada pengembangan bisnis organik.
Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari lebih jauh mengemukakan selain berekspansi secara organik, pihaknya juga akan mengembangkan usaha fiberisasi dan konektivitas.
"Belanja modal untuk tahun 2021 diperkirakan sekitar Rp 3,25 triliun dan dapat meningkat apabila rencana investasi para operator telekomunikasi yang membutuhkan infrastruktur telekomunikasi juga meningkat dari perkiraan di anggaran ini. Sekitar 40% dari belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha non-tower seperti tower fiberisation dan connectivity," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (5/2).
Baca Juga: TOWR dan GHON akan konsisten melakukan ekspansi frekuensi 4G
Ia menambahkan, di uar capex untuk pengembangan organik sebesar Rp 3,25 triliun tersebut, TOWR juga menyiapkan capex untuk ekspansi anorganik seperti dengan membeli aset perusahaan lain.
Menurutnya, sumber capex tahun ini juga akan sama seperti tahun lalu, yakni lebih banyak berasal dari arus kas operasional Perseroan.
TOWR menargetkan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2021 sebesar 8% dibandingkan realisasi tahun lalu.
"Anggaran tersebut optimistis dapat dicapai dengan pertumbuhan organik seiring dengan kebutuhan masyarakat atas layanan internet yang masih tumbuh serta banyaknya daerah di Indonesia yang saat ini belum mendapat layanan 4G," lanjutnya.
Baca Juga: Sarana Menara (TOWR) raih dividen dari Protelindo senilai Rp 523 miliar
TOWR juga masih enggan merinci target kenaikan penyewaan menara maupun penambahan fiber optic untuk merealisasikan pertumbuhan 8% tersebut. Adam mengatakan, sulit untuk memprediksi pembagian antara penyewaan menara dan fiber optic di tengah dinamika industri saat ini.
Pada tahun 2020, TOWR memasang target pertumbuhan pendapatan 14%-15% dibandingkan tahun 2019. Dengan begitu, nilai pendapatan TOWR hingga akhir tahun 2020 diperkirakan dapat mencapai Rp 7,3 triliun-7,4 triliun.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, TOWR mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 19,3% year on year (yoy), dari Rp 4,65 triliun menjadi Rp 5,55 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News