Reporter: Aloysius Brama | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah PT Reliance Sekuritas Tbk (RELI) melantai di bursa, kini sang induk yakni Reliance Capital Management (RCM) sedang menyiapkan langkah untuk menyusul sang anak. Hal itu diungkapkan CEO RCM Joel Hogarth dalam Paparan Publik RELI yang diselenggarakan di Kantor RCM Jakarta, Jumat (28/6).
Joel tak menampik kabar yang sebelumnya sudah muncul pada situs Dealstreetasia.com. Dalam berita itu, RCM disebutkan mengincar dana hingga Rp 4,26 triliun. Namun dirinya mengoreksi kabar tersebut. “Rencananya kami akan melepas sekitar 15% dari modal ditempatkan dan disetor dari RCM. Kira-kira nilai itu setara dengan Rp 700 milar,” kata Joel pada kesempatan itu.
Direktur RELI Wilson Sofan yang juga turut hadir pada kesempatan itu mengatakan nantinya RELI akan berperan sebagai underwriter yang mengantarkan sang induk ke lantai bursa. “Tidak menutup kemungkinan kami akan mengajak underwriter lain dalam proses ini. Masih dalam pembahasan,” ujar Wilson.
Hingga saat ini proses yang berlangsung masih terbatas pada tahap audit. “Targetnya dalam dua hingga tiga pekan ke depan audit untuk anak usaha RCM sudah selesai. Setelahnya bisa lanjut ke audit entitas induk,” kata Wilson.
RCM sendiri berharap pihaknya bisa benar-benar merealisasikan rencana initial public offering (IPO) pada tahun ini. “Paling realistis akan terjadi di kuartal IV,” kata Wilson.
Sedangkan Joel mengatakan, pihaknya berharap banyak pada rencana IPO itu. Ia mengklaim RCM sudah memiliki sederet rencana bisnis bagi grup perusahaan, termasuk menjadi pemain baru dalam industri teknologi finansial (tekfin). “Kami akan mengembangkan lebih lanjut aplikasi kami bernama RELI.ID. Dari situ nasabah dapat mengakses semua unit usaha kami yang terintegrasi,” ujar Joel.
RELI.ID sendiri adalah aplikasi yang dikembangkan RCM bersama Finnet, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur teknologi dan aplikasi perbankan-keuangan.
Sekadar informasi, aplikasi tersebut baru saja diluncurkan pada bulan April 2019 lalu. Melalui aplikasi tersebut, nasabah bisa mengakses beberapa produk jasa keuangan dari RCM seperti pembiayaan, pembiayaan syariah, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan, asuransi pendidikan, serta produk lainnya yang secara bertahap akan ditambah.
Joel optimistis rencana bisnis tersebut prospektif. Tak tanggung-tanggung, RCM mencanangkan target tinggi dengan harapan bisa meraih 50 juta nasabah di tahun 2020 nanti termasuk mengintegrasikan dengan nasabah-nasabah dari unit bisnis RCM yang ada seperti nasabah asuransi. “Nasabah asuransi kami di tahun lalu meningkat hingga 100%. Untuk itu kami melihat ini merupakan kesempatan untuk berkembang dengan menawarkan inovasi produk keuangan,” kata Joel.
Melalui RELI.ID, Joel mengatakan, pihaknya akan lebih menyasar pangsa pasar menengah. “Kami sadar ada pemain lain dalam industri keuangan yang lebih besar. Sedangkan kami melihat pangsa pasar menengah belum tergarap dengan matang,” tandas Joel. Untuk itu produk-produk yang ditawarkan oleh RCM melalui RELI.ID itu akan terjangkau sesuai segmentasi yang disasar.
Meski begitu hingga saat ini RELI.ID sendiri belum bisa digunakan untuk umum. Rencananya, grand launching aplikasi itu akan dilakukan pada bulan Agustus 2019 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News