kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.800   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Tahun Ini, Produksi CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Ditargetkan Naik 10%


Sabtu, 11 Maret 2023 / 10:40 WIB
Tahun Ini, Produksi CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Ditargetkan Naik 10%
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT). Austindo Nusantara Jaya (ANJT) menargetkan produksi CPO tumbuh 10% di tahun 2023


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menggenjot produksi minyak swait mentah atau crude palm oil (CPO) tahun ini.

ANJT menargetkan produksi CPO bisa tumbuh sekitar 10% di tahun 2023. Target tersebut seiring dengan prospek positif industri CPO di 2023.

Direktur Keuangan ANJT Nopri Pitoy optimistis melihat prospek positif dari industri CPO tahun ini. Hal itu didorong beberapa faktor diantaranya cuaca ekstrem di beberapa belahan dunia yang akan turut menghambat produksi minyak nabati subtitusi lainnya.

Kemudian, adanya konflik Ukraina dan Rusia yang masih berlanjut juga dinilai memiliki dampak pada supply chain energi global. 

“Dampak konflik ini memengaruhi semua komoditas yang diproduksi kedua negara tersebut, dalam hal ini suplai komoditas substitusi CPO seperti soybean, sunflower, rapeseed dan canola oil,” ujar Nopri kepada Kontan.co.id, Jumat (10/3). 

Baca Juga: Lagi, GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) PHK 600 Karyawan

Kenaikan harga komoditas-komoditas ini menyebabkan negara-negara di dunia mencari komoditas yang lebih murah sehingga beralih ke CPO. Selain itu kebijakan bahan bakar nabati yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia menjadi B35 juga dinilai berpotensi terus meningkat ke depannya.

“Seiring dengan prospek positif industri CPO, kami optimistis menargetkan pertumbuhan produksi CPO kami kurang lebih sebesar 10% di tahun 2023,” kata Nopri. 

Target produksi ini didukung oleh penambahan area perkebunan perseroan di Papua dan area replanting di Belitung dan Sumatera Utara I. Adapun peningkatan produksi dari perkebunan masuk dalam kategori prime terutama di Kalimantan dan Sumatera Utara II.

Dari sisi belanja modal atau capex, ANJT menganggarkan US$ 45 juta, yang sebagian dialokasikan untuk program-program strategis tersebut, termasuk program replanting di Belitung dan Sumatera Utara I. 

“Kami akan terus berupaya untuk mengontrol seluruh aspek-aspek internal seperti produktivitas dan efisiensi biaya guna memaksimalkan profit kami di tahun 2023,” sambungnya. 

Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Astra Land Indonesia Bikin Perusahaan Patungan Properti

ANJT mencatat peningkatan produksi crude palm oil (CPO) sebesar 1,8% menjadi 204.220 metrik ton pada kuartal III 2022.

ANJT juga membukukan laba bersih sebesar US$ 21,0 juta di kuartal III 2022, turun US$ 3,7 juta dibandingkan dengan laba bersih sebesar US$ 24,7 juta pada kuartal III 2021. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×