Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menggeber penjualan lahan kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
Tahun ini, AKRA menargetkan penjualan lahan sekitar 70 hektare (ha)-75 ha pada 2023. Target ini diyakini dapat terpenuhi seiring status JIIPE sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Direktur dan Corporate Secretary AKR Corporindo Suresh Vembu menyampaikan, tahun 2022 lalu pihaknya mampu menjual lahan di JIIPE seluas 44,5 ha atau melampaui target yang ditetapkan perusahaan yakni 40 ha.
Dengan hasil itu, total lahan yang telah dijual dan disewa di JIIPE mencapai 325 ha, sedangkan saat ini total lahan yang dapat dijual oleh JIIPE sekitar 1.300 ha.
Tingginya permintaan lahan untuk kawasan industri membuat AKRA mengerek target penjualan lahan JIIPE untuk tahun ini. Status JIIPE sebagai KEK pun akan menjadi modal berharga bagi AKRA untuk mendatangkan lebih banyak tenant baru di kawasan tersebut. Apalagi, pemerintah juga gencar mendorong hilirisasi berbagai sektor industri, sehingga permintaan lahan di kawasan industri akan terus tumbuh.
“Dengan status KEK, investor bisa memperoleh berbagai kemudahan baik dari sisi perizinan atau terkait perpajakan,” ujar Suresh, Jumat (3/2).
Baca Juga: AKR Corporindo Raih Omzet Rp 929 Miliar dari Penjualan Lahan Sepanjang 2022
Modal berharga JIIPE lainnya yakni memiliki fasilitas penunjang yang lengkap. Mulai dari kelistrikan, penyediaan air bersih, pelabuhan, akses jalan tol, dan akses transportasi umum seperti kereta api dan pesawat.
Mengutip materi paparan publik September 2022, terdapat beberapa pabrik yang telah beroperasi di JIIPE. Misalnya, Adhimix Indonesia, Sari Roti, Pangan Sari, dan lain-lain. Selain itu, JIIPE juga menjadi rumah bagi proyek smelter tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI).
Suresh mengaku, progres positif dari proyek smelter PTFI dapat menjadi pemantik bagi calon investor lain untuk berbondong-bondong menanamkan modal dan mendirikan pabrik di JIIPE. “Beberapa pelaku industri padat modal sudah ada yang berminat masuk ke JIIPE,” tutur dia.
Manajemen AKRA tidak bisa bicara secara gamblang terkait besaran harga lahan di JIIPE, termasuk tren pergerakan harga tersebut. Yang terang, pihak AKRA bilang bahwa harga lahan di JIIPE berbeda-beda dan ditentukan oleh berbagai faktor.
“Kami menawarkan juga berbagai fasilitas pendukung, jadi yang kami jual bukan hanya lahan,” imbuh Suresh.
Sebagai catatan, pendapatan AKRA melesat 101,31% year on year (yoy) menjadi Rp 34,37 triliun per kuartal III-2022. Laba bersih AKRA juga meroket 96,21% (yoy) menjadi Rp 1,56 triliun.
Baca Juga: Emiten Sektor Energi Rajin Menggelar Ekspansi, Simak Saham Rekomendasi Analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News