kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun depan, PPRO ingin laba bersih tumbuh 25%


Rabu, 09 November 2016 / 08:24 WIB
 Tahun depan, PPRO ingin laba bersih tumbuh 25%


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tahun 2016 sudah hampir berakhir. PT PP Properti Tbk (PPRO) pun sudah menyusun rencana bisnis tahun depan. Manajemen PPRO menargetkan pendapatan di sepanjang 2017 tumbuh 20%–25% dibandingkan realisasi pendapatan tahun ini.

Proyeksi pertumbuhan pendapatan ini juga segaris dengan target pertumbuhan laba bersih dan marketing sales PPRO di 2017. "Untuk tahun depan, kami akan maintain growth di kisaran 20%–25%," ujar Direktur Keuangan PPRO Indaryanto kepada KONTAN, kemarin.

Sepanjang tahun ini, PPRO juga membidik pertumbuhan pendapatan 20%–25% year-on-year (yoy) jadi Rp 1,81 triliun–Rp 1,89 triliun. Laba bersihnya pun diprediksi tumbuh 20%–25% (yoy) jadi Rp 360 miliar–Rp 375 miliar.

Dengan asumsi tersebut, maka tahun depan PPRO berpotensi meraih maksimal pendapatan dan laba bersih masing-masing senilai Rp 2,36 triliun dan Rp 469 miliar. Per akhir September 2016, PPRO membukukan pendapatan pra penjualan atau marketing sales senilai Rp 1,5 triliun.

Jumlah tersebut setara 60% dari target marketing sales sepanjang 2016 yang mencapai Rp 2,5 triliun. Manajemen PPRO optimistis mampu memenuhi target marketing sales hingga akhir kuartal keempat tahun ini.

Hal tersebut terutama didukung beberapa proyek PPRO yang sudah mulai dipasarkan, yakni proyek apartemen mahasiswa yang berada di wilayah Margonda, Kota Depok. Juga proyek apartemen di Grand Kemala Lagoon.

Pada tahun ini, PPRO mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 800 miliar. Namun, Indaryano mengakui PPRO baru menggunakan separuh belanja modal, yakni senilai Rp 400 miliar.

Pada kuartal keempat tahun ini, anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini akan memakai belanja modal untuk membeli lahan. Namun Indaryanto masih enggan menyebutkan lahan yang akan menjadi sasaran akuisisi di kuartal empat tahun ini.

"Untuk capex 2017 memang sudah ada angka, namun belum bisa diumumkan sekarang. Satu hal yang pasti, anggarannya lebih besar daripada capex 2016," ungkap Indaryanto.

Per akhir September 2016, PPRO mencatatkan pendapatan Rp 1,56 triliun, atau 56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun laba bersihnya tumbuh 27% (yoy) menjadi Rp 260,52 miliar.

Analis Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe menilai, PPRO tidak bisa dibilang terlalu bagus. Ini lantaran emiten properti tersebut belum memiliki land bank yang besar.

Berdasarkan catatan KONTAN, manajemen PPRO berencana menambah cadangan lahan (land bank) seluas 20 ha hingga 30 ha dengan lokasi yang masih dirahasiakan. Saat ini, total land bank PPRO baru sekitar 65 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×