Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Head of Capital Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memproyeksikan, dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana bisa tumbuh seiring kinerja pasar modal yang membaik.
Memang, selama Oktober 2018, AUM industri reksadana di luar reksadana berdenominasi dollar AS dan penyertaan terbatas tercatat turun Rp 1,74 triliun dari September atau month on month menjadi Rp 468,26 triliun.
Namun, Wawan memproyeksikan, di November 2018, dana kelolaan industri reksadana akan naik signifikan karena perbaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan begitu, Wawan berharap di tahun depan AUM industri reksadana bisa tumbuh 8%-10% menjadi Rp 550 triliun. Itu bila di tahun ini AUM industri reksadana bisa tembus Rp 500 triliun.
Wawan optimistis perkembangan AUM semakin besar karena institusi akan terus berinvestasi di reksadana. "Pertumbuhan dana kelolaan saya lihat akan besar kontribusinya datang dari reksadana terproteksi dan reksadana saham," kata Wawan, (30/11).
Vice President Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, jumlah dana kelolaan Henan Putihrai per Oktober 2018 mencapai Rp 5,6 triliun. Dana kelolaan reksadana saham menyumbang posri 50%, reksadana campuran 6%, serta porsi reksadana pendapatan tetap dan reksadana terproteksi sebesar 25%.
Untuk menggenjot dana kelolaan, Henan Putihrai akan meluncurkan beberapa jenis reksadana terbuka di tahun depan serta gencar mendistribusikan reksadana ke berbagai agen penjual reksadana (Apred) termasuk fintech.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News