Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terlepas dari kondisi pasar saham yang kerap bergerak fluktuaktif sepanjang tahun ini, reksadana indeks terbukti masih diminati. Hal ini tercermin dari tumbuhnya nilai dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksadana tersebut.
Per Oktober 2018 dana kelolaan reksadana indeks tercatat sebesar Rp 5,18 triliun. Angka ini turun Rp 0,04 triliun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 5,22 triliun. Namun, bila dibandingkan akhir tahun lalu, dana kelolaan reksadana ini telah tumbuh Rp 1,04 triliun atau 25,12% (ytd).
Memang, dana kelolaan reksadana indeks tergolong mini dibandingkan reksadana konvensional lainnya. Namun, pertumbuhannya sudah dianggap cukup positif di tengah ketidakpastian pasar. “Mungkin akhir-akhir ini pertumbuhan AUM reksadana indeks agak stagnan karena faktor kondisi pasarnya,” ujar Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama, Senin (26/11).
Sementara itu, Indra M. Firmansyah, Director & Head of Investment Pinnacle Investment berkata, minat investor terhadap reksadana indeks sebenarnya masih terbilang tinggi. Hal ini tak lepas dalam beberapa tahun terakhir, tidak banyak produk reksadana saham konvensional yang berhasil mencetak kinerja di atas IHSG. Itupun tidak terjadi secara konsisten.
Alhasil, banyak investor yang kemudian mulai beralih ke reksadana indeks. “Reksadana ini bisa memberikan imbal hasil yang relatif konsisten dengan indeks acuannya,” sebutnya.
Indra bilang, peminat reksadana indeks sudah cukup beragam, baik dari investor kalangan institusi maupun investor ritel.
Senada, Diah Sofianti Presiden Direktur Indo Premier Investment Management menganggap minat investor yang tinggi membuat dana kelolaan reksadana indeks terus tumbuh. Ia juga menilai, reksadana indeks masih bisa menjadi pilihan tepat bagi para investor, khususnya jika investor tersebut telah siap untuk menghadapi volatilitas di pasar saham.
Menurutnya, jika investor telah paham mengenai fundamental dan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka reksadana indeks yang mengacu pada indeks LQ45, IDX30, hingga SRI-Kehati layak dikoleksi karena paling mencerminkan pergerakan IHSG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News