Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Selama ini, PT BII Finance mengandalkan induk usahanya, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII), untuk mencari sumber modal pembiayaan. Tapi, bukan berarti manajemen menjadi tidak benar-benar melirik pasar modal, khususnya obligasi, mengingat pasar obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan utama perusahaan pembiayaan.
Tahun ini, misalnya, BII Finance telah menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun. Manajemen juga telah menerbitkan medium term notes (MTN) masing-masing Rp 1,5 triliun dan Rp 300 miliar.
Tapi, Alexander selaku Presiden Direktur BII Finance memastikan jika tahun depan pihaknya tidak akan fokus untuk mencari pendanaan dari pasar modal. "Kalau pun mencari di pasar modal, kami hanya menerbitkan MTN paling sekitar Rp 500 miliar," imbuhnya, (18/9).
Alexander beralasan, ketidaktertarikan manajemen untuk mencari pendanaan dari obligasi karena pihaknya melihat kondisi ekonomi belum begitu kondusif. Apalagi, tingkat suku bunga acuan juga terus dinaikan sehingga pada akhirnya perusahaan pembiayaan mau tidak mau ikut meningkatkan bunga cicilan kreditnya. Alhasil, kenaikan bunga kredit mampu membuat nasabahnya kehilangan minat untuk memiliki kendaraan.
"Jadi, kami masih akan andalkan induk usaha tahun depan. Selama ini, porsi sumber pendanaan kami komposisinya masing-masing 70:30," pungkas Alexander.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News