Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
Meski total kredit segmen Community Financial Services (CFS) turun sebesar 5,6% menjadi Rp66,78 triliun secara tahunan, tetapi tumbuh positif sebesar 2,4% secara kuartalan, ditopang pertumbuhan kredit CFS Non-Ritel dan CFS Ritel.
"Kredit CFS Non-Ritel mengalami penurunan 11,6% secara tahunan, tetapi tumbuh 1,3% secara kuartalan," terangnya.
Kinerja kredit segmen CFS Ritel juga tumbuh 3,4% secara kuartalan di seluruh lini bisnis pada segmen tersebut. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 9,0% secara tahunan dan 3,1% secara kuartalan menjadi Rp15,28 triliun di tahun 2021, yang sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di segmen CFS Ritel.
Sementara total simpanan nasabah relatif stabil secara tahunan dan tumbuh 12,8% secara kuartalan. Pencapaian ini sejalan strategi perseroan untuk mempertahankan likuiditas yang kuat dan pendanaan yang efisien dengan mengurangi simpanan berbiaya tinggi.
Baca Juga: Maybank Sekuritas Beri Rating Overweight untuk Sektor Perbankan, Ini Alasannya
"Kami juga mengoptimalkan layanan perbankan digital Maybank Indonesia untuk menghimpun simpanan nasabah," terangnya.
CASA tumbuh 18,5% menjadi Rp54,26 triliun pada Desember 2021 dari Rp45,79 triliun pada tahun sebelumnya diikuti dengan rasio CASA meningkat menjadi 47,2% dari total simpanan nasabah pada Desember 2021, dibandingkan 39,8% pada tahun sebelumnya.
Posisi likuiditas tetap kuat dengan rasio Kredit terhadap Simpanan (LDR Bank Only) tercatat pada level 76,3%. Lalu, Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas(LCR Bank Only) sebesar 183,2% pada Desember 2021, dan berada di atas minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100%.
Posisi permodalan juga tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 26,9% pada Desember 2021, dibandingkan 24,3% pada tahun sebelumnya. Total modal perseroan tercatat naik menjadi Rp28,39 triliun pada Desember 2021 dari Rp 27,15 triliun pada Desember 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News