Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Menurut dia, fiberisasi jaringan lebih efektif dan efisien untuk mendukung hal tersebut dibandingkan menggunakan microwave yang ada di BTS.
Baca Juga: Makin besar setelah akuisisi SMCB, ini strategi Semen Indonesia (SMGR) selanjutnya
Selain untuk menyambut 5G, fiberisasi ini juga dilakukan untuk menjawab kebutuhan data yang akan terus bertambah. Ia memprediksi, pada 2025 penggunaan data dapat meningkat sebanyak 16 kali lipat dibanding saat ini.
Alasannya, aplikasi yang akan digunakan masyarakat ke depannya adalah aplikasi yang membutuhkan bandwidth besar, seperti virtual reality, artificial intellegence, machine learning, dan lain-lain.
Oleh karena itu, tahun ini, XL Axiata telah menyiapkan 50% dari belanja modal yang sebesar Rp 7,5 triliun untuk fiberisasi jaringan. Di dalamnya, termasuk membangun infrastruktur transportasi jaringan seperti peralatan dan fiber optic.
Menurut Darmayusa, investasi XL Axiata untuk fiberisasi selalu meningkat dua kali lipat tiap tahunnya.
Baca Juga: Ace Hardware Indonesia (ACES) buka gerai ke-186 di Pasar Minggu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News