kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.469   10,00   0,06%
  • IDX 6.898   65,65   0,96%
  • KOMPAS100 1.000   9,62   0,97%
  • LQ45 774   6,99   0,91%
  • ISSI 220   2,82   1,30%
  • IDX30 401   2,59   0,65%
  • IDXHIDIV20 475   1,53   0,32%
  • IDX80 113   1,04   0,93%
  • IDXV30 115   0,18   0,16%
  • IDXQ30 131   0,67   0,51%

Tahun 2019, PP Presisi (PPRE) incar laba Rp 600 miliar dan pendapatan Rp 7 triliun


Rabu, 10 April 2019 / 21:18 WIB
Tahun 2019, PP Presisi (PPRE) incar laba Rp 600 miliar dan pendapatan Rp 7 triliun


Reporter: Yoliawan H | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) mengincar laba di tahun 2019 ini bisa menembus Rp 600 miliar dan pendapatan Rp 7 triliun. Sebelumnya, PPRE mencatat pendapatan Rp 3,05 triliun di tahun 2018. Pendapatan ini naik 68% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,82 triliun.

Lebih lanjut, kenaikan pendapatan ini ditopang oleh pendapatan konstruksi yang meningkat 75,86% menjadi Rp 2,48 triliun dari sebelumnya Rp 1,41 triliun. Pendapatan konstruksi ini berkontribusi 81% terhadap total pendapatan PPRE.

Sementara pendapatan persewaan peralatan naik 58,93% menjadi Rp 382,54 miliar dan pendapatan ready mix naik 13,47% menjadi Rp 185,35 miliar. Total Laba bersih PPRE naik 73,35% menjadi Rp 326,42 miliar dari tahun 2017 yang masih sebesar Rp 188,30 miliar.

Direktur Keuangan PPRE, Benny Pidaksi mengatakan, salah satu strategi untuk menggenjot ini dengan memanfaatkan kontrak yang berasal dari induk yakni PT PP Tbk (PTPP), menurutnya, kontrak dari induk yang baru dimanfaatkan sekitar 2,5%, diharapkan bisa naik menjadi 5% di tahun 2019.

Selain itu, PPRE juga akan mengoptimalkan segmen pertambangan di tahun ini. Pun dengan melakukan sinergi dengan beberapa BUMN besar seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pelindo.

“Diharapkan kontribusi dari segmen tambang bisa menjadi 15% tahun ini. Tahun lalu baru sekitar 4% sampai 5%,” ujarnya di Jakarta, Rabu (10/4).

Selain itu menurutnya industri konstruksi masih akan terus berkembang di tahun 2019 ini. Pasalnya proyek infrastruktur dari pemerintah masih akan terus berlangsung. Asal tahu saja, PPRO sendiri menyumbang 25% dari laba PTPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×