Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) siap ekspansi dengan laba ditahan tahun lalu. Salah satu proyek yang akan digarap APLN adalah proyek apartemen di Podomoro Golf View Cimanggis, Depok. Proyek apartemen ini memilki luas 60 hektare (ha).
“Sejauh ini, sudah ada tiga apartement tower dan yang keempat sedang dalam pengerjaan. Kami juga akan menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan Yayasan Al-Azhar untuk mendirikan lembaga pendidikan di kawasan tersebut,” kata Indra Widjaja Antono, Wakil Direktur Utama Agung Podomoro, Rabu (9/5).
Indra mengatakan, prospek usaha di sektor tersebut cukup bagus karena peminatnya masih banyak. Berdasarkan data keuangan tahun lalu, APLN berhasil mengatongi laba sebesar 12,3% dari hasil penjualan hunian di Podomoro Golf View.
Ekspansi ini merupakan salah satu langkah APLN mengerek pendapatan karena proyek reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta masih terhenti. Menurut Indra, APLN belum bisa melakukan tindak lanjut terhadap proyek tersebut. “Kami masih berusaha untuk mematuhi policy dari government, maka untuk saat ini belum ada kegiatan apapun di sana,” kata Indra usai RUPST kemarin.
Dia menambahkan, 75% calon pembeli masih bertahan dan berharap proyek tersebut bisa dirampungkan. Sekitar 25% calon pembeli lainnya sudah shifting (beralih). "Shifting-nya itu dalam arti ke properti kami seperti ke hunian Podomoro City dan proyek Agung Podomoro lainnya yang ada di Jakarta,” imbuh Indra.
Sekadar informasi, APLN tidak membagi dividen tahun buku 2017. Tahun lalu, Agung Podomoro mengantongi laba Rp 1,37 triliun, naik 117% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lonjakan laba ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan yang hanya 17%. Kenaikan laba yang tinggi ini berasal dari keuntungan penjualan aset tetap senilai Rp 919,68 miliar. Ini adalah keuntungan hasil penjualan hak kepemilikan strata title dan peralatan kantor atas Hotel Pullman Jakarta Central Park kepada Strategic Property Investors Company Limited. Harga jual hak kepemilikan ini mencapai Rp 1,28 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News