Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa (SSIA) akan segera merealisasikan penjualan beberapa hektare persediaan landbank perusahaan sebagai salah satu penunjang pemasukan perusahaan pada tahun ini. Setelah menjual 8 hektare tanah pada kuartal I tahun ini, SSIA akan mendapat pemasukan dari penjualan tanah seluas 7 hektare.
“Kemungkinannya (untuk deal) sangat tinggi. Saya kira bisa terealisasi dalam waktu dekat,” ungkap Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman kepada Kontan.co.id, Selasa (21/5). Bila terealisasi, maka jumlah tersebut sama dengan 45% dari target penjualan tanah SSIA pada tahun ini.
Asal tahu saja, di tahun 2019 ini, SSIA menargetkan penjualan tanah seluas 15 hektare. Angka itu belum menimbang adanya permintaan seluas 30 hektare dari sektor barang, otomotif, dan material bangunan.
Erlin menyebut akan ada beberapa calon pembeli yang antre untuk membeli lahan perusahaan tersebut. Hal ini berbeda dari penjualan tanah SSIA di kuartal I lalu dimana terdapat pembeli dari tunggal untuk transaksi lahan di landbank Suryacipta Karawang. Meski begitu Erlin belum mau membuka dimana lokasi lahan yang akan terjual dalam waktu dekat. “Memang (potensi untuk deal) besar. Tapi karena masih proses kami mesti menghormatinya,” ujar Erlin.
Dengan progress yang baik itu, pihaknya semakin optimistis penjualan tanah pada tahun ini bisa berkontribusi sekitar 20% dari total pendapatan perusahaan. “Angka itu tumbuh stabil mengingat tahun lalu penjualan landbank kami berkontribusi sekitar 17%,” jelasnya.
Sebagai informasi, pada tahun lalu pendapatan SSIA dari unit properti termasuk penjualan tanah meningkat sekitar 6,5% menjadi Rp 439,4 miliar. Dari situ, SSIA berhasil menjual tanah seluas 8,6 hektare.
Selain penjualan tanah, SSIA juga baru saja mendivestasi aset berupa tanah seluas 100 hektar. Dari divestasi tersebut, Surya Semesta mendapat pemasukan sebesar Rp 350 miliar. “Divestasi itu di luar inventory landbank kami,” jelasnya.
Meski pun diproyeksikan tumbuh, SSIA tidak terlalu muluk-muluk menargetkan penjualan tanah dalam jumlah tinggi. Erlin mengakui pada tahun ini tren penjualan tanah sendiri cenderung flat. Praktis, tren itu juga tidak terlalu banyak memengaruhi harga tanah.
SSIA membanderol land bank-nya di kisaran US$ 120 hingga US$ 150 per meter persegi. Angka itu disebut Erlin masih cenderung sama dengan harga tahun lalu. “Yang luasnya di atas 8 hektare sampai 10 hektare, itu kami jual di kisaran US$ 120 per meter persegi. Sedangkan yang luasnya di bawah itu kami jual di kisaran US$ 150 per meter persegi,” ungkap Erlin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News