Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,76 triliun hingga tutup buku kuartal ketiga 2019. Pendapatan emiten penghuni Indeks Kompas100 ini naik 4,2% dibandingkan dengan realisasi pendapatan pada kuartal III 2018 yakni sebesar Rp 2,65 triliun.
Pendapatan dari jasa konstruksi masih menjadi kontributor utama dengan nilai Rp 1,91 triliun atau sekitar 69% dari total pendapatan. Realisasi pendapatan dari jasa konstruksi naik 2,9% dibandingkan dengan periode kuartal III 2018.
Melalui PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), SSIA mampu mencatatkan kontrak baru senilai Rp1.79 triliun atau 25,9% lebih tinggi dari realisasi kontrak baru pada kuartal III 2018. Kontrak-kontrak baru tersebut meliputi Carstensz Apartement Paramount Serpong, JHL Galeri Gading Serpong, hingga 57 Promenade Thamrin.
Di sisi lain, pendapatan dari segmen perhotelan mencapai Rp 603,1 miliar atau naik 1,3%. Sekitar 69,9% dari total pendapatan segmen perhotelan disumbang oleh Hotel Gran Melia Jakarta dan Hotel Melia Bali. Sementara sisanya disumbangkan dari Banyan Tree Ungasan Resort dan BATIQA Hotels.
Baca Juga: Presdir SSIA Dapat Warisan Rp 27,37 Miliar Dalam Bentuk 34,65 Juta Saham
Pendapatan unit properti SSIA yang terdiri dari pendapatan kawasan industri, biaya pemeliharaan dan sewa komersil mencapai Rp 258,4 miliar atau meningkat 18,8%. Unit bisnis kawasan industri yakni PT Suryacipta Swadaya berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 204,7 miliar atau naik 24,6%. Peningkatan ini terutama berasal dari penjualan lahan seluas 2,5 hektare dengan nilai Rp 41,4 miliar.
SSIA juga berhasil mencatatkan marketing sales berupa 16,6 hektare lahan pada kuartal III 2019 atau senilai Rp 285,9 miliar. Pencapaian ini telah melampaui target yang dipasang yakni sebesar 15 hektare.
Sementara itu, untuk mempercepat pengembangan proyek Subang City of Industry Industrial Estate, SSIA menargetkan mampu mendapatkan 140 hektare lahan pada tahun ini. “Landbank sudah mencapai 1140 hektare hingga kuartal III 2019,” ujar Head of Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman kepada Kontan.co.id, Kamis (7/11).
Baca Juga: Per September, kontrak baru PT Surya Semesta Internusa (SSIA) capai Rp 1,8 triliun
Meski demikian, SSIA masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 8,1 miliar. Kerugian ini setidaknya membaik jika dibandingkan kerugian pada kuartal III 2018 yang mencapai Rp 65,6 miliar.
Salah satu yang memberatkan kinerja SSIA adalah naiknya beban. Beban langsung misalnya, naik 2,7% menjadi Rp 2,08 triliun. Beban penjualan juga naik 6,46% menjadi Rp 47,74 miliar serta beban lainnya juga ikut naik 3,7% menjadi Rp 23,38 miliar. Di sisi lain, beban umum dan administrasi terpantau turun 4,71% menjadi Rp 456,06 miliar.
Hingga akhir tahun, Erlin menargetkan pendapatan SSIA dapat tumbuh sebesar 10% dibanding realisasi pendapatan SSIA pada tahun 2018 yang mencapai Rp 3,68 triliun.
Sementara itu, laba bersih juga diprediksi akan meningkat 300% dari realisasi 2018 yakni sebesar Rp37,7 miliar. Hal ini akibat dari adanya hasil penjualan lahan yang akan terjadi pada kuartal IV 2019.
Per 30 September 2019, jumlah aset SSIA mencapai Rp 8,08 triliun. Total liabilitas emiten properti dan konstruksi ini mencapai Rp 3,73 triliun dengan ekuitas sebesar Rp 4,35 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News