Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mendapatkan dana pinjaman dari International Finance Corporation (IFC), yang notabene merupakan anggota group Bank Dunia. Dana ini nantinya akan digunakan untuk mendukung wilayah industri Subang yang cerdas dan berkelanjutan sekaligus mendorong pariwisata di Indonesia.
Johannes Suriadjaja, Presiden Direktur SSIA mengatakan, investasi IFC akan menciptakan pasar dan membuka peluang masa depan yang lebih besar bagi proyek Subang sebagai kota industri yang baru.
“Selain menyediakan pendanaan jangka panjang, kami percaya kerja sama kami dengan IFC akan membantu menyiapkan standar hijau berkelanjutan yang baru bagi sektor ini melalui penggunaan teknologi terkini dan mendorong pengembangan wilayah industri lainnya untuk mengikuti jalur yang sama,” kata Johannes dalam keterbukaan informasi di BEI, Jumat (3/8).
Presiden Direktur IFC Philippe Le Houerou dalam acara penandatanganan perjanjian pinjaman di Bali mengatakan, IFC juga merencanakan untuk mendorong investasi di sektor pariwisata Indonesia, mendukung usaha pemerintah Indonesia mempercepat pembangunan pariwisata di seluruh nusantara.
“Sektor pariwisata menawarkan peluang yang luar biasa untuk pertumbuhan Indonesia di masa depan. Agar Indonesia dapat merealisasikan seluruh potensinya, pembangunan pariwisata harus berkembang di luar Bali. IFC mendorong investasi di proyek-proyek pariwisata yang belum sepenuhnya berkembang dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Philippe
Adapun lokasi wilayah industri hijau dengan fitur-fitur terkini berlokasi di Subang Jawa Barat di sepanjang jaringan jalan tol trans Jawa. Berdiri di atas lahan seluas 2 ribu hektare, proyek ini disebut-sebut bisa menciptakan lebih dari 34 ribu lapangan pekerjaan.
Lokasi ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya akses yang dekat menuju Bandara International Kertajati dan Pelabuhan Laut Dalam Patimban, yang merupakan proyek-proyek strategis nasional.
Nantinya, wilayah ini juga akan dilengkapi dengan fitur-fitur transportasi listrik, panel surya dan teknologi efisiensi air. Dengan demikian, pembangunan ini diharapkan dapat menghemat setidaknya 20% untuk daya, air dan material, dibanding pembangunan serupa lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News