Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten media PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) masih optimistis mampu mencetak pertumbuhan kinerja keuangan pada tahun 2022.
Direktur Utama SCMA Sutanto Hartono mengatakan, target kinerja akan disesuaikan dengan kondisi market dan berharap bisa mencapai realisasi kinerja yang lebih baik dari tahun lalu.
Tetapi dia juga melihat, saat ini prospek bisnis cukup menantang sejalan dengan adanya perang Ukraina dan Rusia.
"Kami optimis karena pandemi Covid-19 sudah lewat, tapi ternyata ada perang, yang salah satunya berefek pada kenaikan harga komoditas dan mempengaruhi biaya pengiklan meningkat," kata dia, Rabu (29/6).
Sekedar mengingatkan, SCMA mencatatkan pendapatan bersih Rp 1,53 triliun di kuartal I-2022. Jumlah tersebut tumbuh 9,28% dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan pendapatan Rp 1,40 triliun. Sejalan dengan itu, beban program dan siaran tumbuh 24,87% dari Rp 648,98 miliar menjadi Rp 810,39 miliar di periode Januari-Maret 2022.
Baca Juga: Surya Citra Media (SCMA) Alokasikan Capex Rp 350 Miliar di 2022
Selain itu, beban usaha juga meningkat 44,59% menjadi Rp 435,07 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 300,89 miliar. Dengan demikian, Surya Citra Media membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar Rp 284,84 miliar atau menurun 14,08% dari laba bersih Rp 331,53 miliar pada kuartal 1-2021.
Sutanto menjelaskan, penurunan laba bersih ini salah satunya lantaran investasi yang dilakukan untuk pengembangan bisnis digital. Menurutnya, transisi ke digital ini membutuhkan investasi yang cukup besar.
"Kita harus mengembangkan dari sisi pengguna dan dari sisi konten, kemudian dari sisi teknologi juga perlu dikembangkan. Sehingga saat ini investasi digital masih mengalami kerugian," imbuhnya.
Meski begitu, ia optimistis ke depannya adopsi digital makin tinggi dan pengguna juga kian meningkat. Dengan demikian ia optimistis realisasi kinerja dari bisnis digital akan semakin tumbuh.
Melalui PT Vidio Dot Com, SCMA gencar untuk membangun bisnis platform Over The Top (OTT). Sekarang ini, Vidio.com fokus untuk mengembangkan konten lokal dan olahraga. Menurut Sutanto konten ini cukup banyak diminati masyarakat Indonesia untuk Vidio.
Vidio.com juga mempunyai pilihan konten terbanyak dengan 1 juta VODs, 64 linear, 33 radio, lebih dari 240 e-Sports, dan lebih 3.100 live events. Vidio.com juga secara agresif menghadirkan original series terbanyak dan terlaris di Indonesia. Ia bilang, original series terbanyak ini juga menjadikan kelebihan Vidio di antara OTT lainnya.
Baru-baru ini, Vidio berhasil mendapatkan penyertaan modal untuk mengakselerasi pertumbuhan Vidio dan memperkuat kepemimpinan Vidio sebagai OTT nomor wahid di Indonesia. Pada 14 Juni 2022, Vidio mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor strategis senilai US$ 45 juta.
Investasi tersebut dilakukan oleh perusahaan Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui entitas anaknya, PT DSST Mas Gemilang (DSST).
Beberapa perusahaan lain yang turut menjadi investor, antara lain Grab LA Pte Ltd (Grab), entitas anak Grab Holdings Limited yang mengoperasikan platform superapp terkemuka di Asia Tenggara, dan PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi (EBIT), entitas anak klub sepak bola Bali United.
Sebelumnya, pada November 2021, Vidio juga meraih pendanaan sebesar US$ 150 juta dari Affinity Equity Partners (Affinity).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
