Reporter: Anna Maria Anggita Risang | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyewaan crane dan alat berat, PT Superkrane Mitra Utama, menetapkan harga saham initial public offering (IPO) Rp 700 per saham.
Harga saham IPO ini jauh di bawah rentang harga penawaran saat bookbuilding, yakni Rp 900-Rp 1.260. Berdasarkan laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (1/10) Superkrane akan melepas 300 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sehingga, calon emiten ini hanya memperoleh dana Rp 210 miliar, turun dari target awal Rp 270 miliar hingga Rp 378 miliar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek IPO Superkrane Mitra Utama, yakni UOB Kayhian Sekuritas. Adapun penjamin emisi efeknya terdiri atas MNC Sekuritas, Phillip Sekuritas Indonesia, dan Valbury Sekuritas Indonesia.
Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo mengatakan, harga IPO tersebut masih wajar. "Harganya mewakili prospek kinerja perusahaan," imbuh Lucky, Senin (1/10).
Lucky menilai, saham IPO Superkrane lebih cocok untuk investor jangka panjang. Sementara itu, ia menilai saat ini belum saatnya masuk dalam jangka pendek lantaran indeks masih cenderung terkoreksi. Ia meramal harga saham Superkrane bisa mencapai Rp 895 per saham di akhir tahun ini.
Sebagai tambahan informasi, Superkrane merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan alat berat seperti crane dan alat pendukung heavy lifting. Pelaksanaan penawaran umum akan berlangsung pada 2 Oktober--5 Oktober 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News