Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah kembali melelang surat utang negara (SUN) valas domestik tahun ini. Analis memperkirakan surat utang ini membagikan kupon di kisaran 3,5%.
Lelang SUN valas domestik ini di luar rencana semula. Sebelumnya Loto Srinaita Ginting, Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengatakan, tidak ada rencana lelang SUN valas domestik tahun ini karena kebutuhan dollar AS dalam negeri tahun ini cukup besar. Sehingga, lelang ditiadakan untuk menjaga likuiditas dollar AS di dalam negeri.
Namun, Scenaider CH Siahaan, Direktor Strategis dan Portfolio Pembiayaan DJPPR mengatakan pelaksanaan lelang SUN valas tahun ini bakal digelar karena banyaknya permintaan dari investor.
"Setelah berbicara dengan primary dealers, ada demand dari investor. Selain itu, kami juga berencana meningkatkan porsi penerbitan valas tahun ini," ujar Scenaider.
Penerbitan ini juga dilakukan untuk menjaga likuiditas pemerintah agar tetap terkendali dan aman. Pasalnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih bergejolak.
Ini merupakan ketiga kalinya pemerintah menerbitkan SUN valas domestik. Tahun lalu, pemerintah menyerap lelang SUN valas domestik sebesar US$350 juta dan pada 2013 sebesar US$190 juta.
Tahun ini, pemerintah menargetkan penerbitan surat utang negara (SUN) dalam bentuk valas 23% dari penerbitan secara gross sebesar Rp 451,8 triliun. Dengan demikian, nilai penerbitan SBN valas setara Rp 103,91 triliun.
Di awal tahun ini, pemerintah sudah menerbitkan global bond berdenominasi dollar AS US$ 4 miliar. Pemerintah juga baru saja menerbitkan sukuk global senilai US$ 2 miliar. Selain SUN valas domestik, pemerintah juga masih berencana menerbitkan samurai bond dan euro bond.
Analis Millenium Danatama Indonesia Desmon Silitonga memperkirakan surat utang tersebut akan membagikan kupon di kisaran 3,5%. Asumsi tersebut mempertimbangkan tenor SUN valas sekitar tiga hingga empat tahun. "Tenor SUN valas domestik relatif sama seperti penerbitan tahun 2013," ujar Desmon.
Kupon tersebut cukup menarik karena memberikan spread di atas suku bunga deposit valas dan SUN valas di negara lain. Sekedar informasi, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya menjamin suku bunga deposito valas bank umum sebesar 1,5%. Sedangkan yield obligasi valas Amerika Serikat, US Treasury masih di bawah 2%. Diperkirakan, investor yang akan masuk ke SUN valas merupakan investor ritel dan perbankan.
Pemerintah mulai membuka pendaftaran investor baru pada 1 Juni hingga 8 Juni 2015. Investor yang ingin mengikuti lelang SUN valas bisa mendaftar ke 19 peserta lelang yang sebelumnya telah ditunjuk oleh pemerintah. Rencananya, lelang SUN valas domestik akan digelar kuartal III-2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News