kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Summarecon kembangkan resort di Pulau Bali


Sabtu, 19 Mei 2012 / 08:37 WIB
ILUSTRASI. Tambang. ANTARA FOTO/Jojon/wsj.


Reporter: Raka Mahesa W, | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berencana masuk ke bisnis resort. Emiten yang sukses mengembangkan kawasan Kelapa Gading itu, berniat membangun resort di Bali. “Ini baru kali pertama Summarecon masuk ke bisnis resort,” kata Presiden Direktur SMRA, Johannes Mardjuki, Senin (14/5) lalu.

SMRA menilai prospek pariwisata di Bali masih menjanjikan, hingga memutuskan terjun ke bisnis resort di Pulau Dewata. Manajemen SMRA belum mau menjelaskan lebih detail mengenai lokasi resort.

Tapi Johannes bilang perseroan telah mendapatkan lahan seluas 10 hektare (ha) untuk dikembangkan. Untuk membesarkan bisnis resort, SMRA menjalin kerja sama dengan pemilik lahan.

Tapi SMRA tetap menjadi pemegang saham mayoritas. Untuk membagun resort itu, SMRA memperkirakan kebutuhan investasinya sekitar Rp 300 miliar. Investasi ini hanya biaya pembangunan, belum termasuk harga tanah.

SMRA akan memenuhi kebutuhan dana itu dengan kombinasi pinjaman bank dan kas internal. Tapi perseroan belum bisa memperkirakan porsi pinjaman dan kas internal.

Proyek resort akan dimulai setelah SMRA memperoleh perizinan. Manajemen belum bisa memperkirakan kapan resort itu mulai beroperasi, “Kami sedang memilih operator untuk menjalankan bisnis resort ini,” kata Johannes.

Beroperasinya resort akan menambah porsi recurring income SMRA. Johannes belum bisa memperkirakan berapa besar kontribusi pendapatan dari bisnis baru itu. “Untuk resort atau hotel butuh waktu lima tahun untuk pay back period,” kata dia.

Yang jelas, perseroan tahun depan menargetkan porsi pendapatan berulang atau recurring income bisa sekitar 35% dari total pendapatan. Porsi recurring income SMRA pada tahun ini diproyeksikan 30% dari total pendapatan.

Kontribusi itu antara lain berasal dari Mal Kelapa Gading, Summarecon Mal Serpong dan Hotel Harris di kawasan Summarecon Kelapa Gading. Selain membangun resort, perseroan punya sederet rencana ekspansi untuk meningkatkan porsi pendapatan berulang.

Ambil contoh, Summarecon akan membangun pusat olahraga seluas 1 ha di kawasan residensial The Springs, Summarecon Serpong. SMRA juga akan membangun convention center berkapasitas 2.500 orang di kawasan yang sama.

Kedua proyek itu mulai dibangun semester I-2012. Di akhir tahun ini, Summarecon akan mendirikan mal elektronik di Scientia Garden.

Alokasi belanja modal SMRA tahun ini mencapai Rp 1,3 triliun. SMRA menargetkan pendapatan 2012 senilai Rp 3 triliun, naik 27% dari tahun lalu. Harga SMRA, Rabu (16/5), turun 1,86% menjadi Rp 1.580 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×