kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Summarecon akan bagikan dividen Rp 72,13 miliar


Kamis, 15 Juni 2017 / 22:15 WIB
Summarecon akan bagikan dividen Rp 72,13 miliar


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk akan membagikan dividen sebesar Rp 72,13 miliar atau sekitar 12% dari pencapaian laba bersih tahun buku 2016 senilai Rp 605 miliar.

"Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) sepakat akan membagikan dividen Rp 5 per saham, sehingga total dividen yang dibagikan tahun buku 2016 sebesar Rp 72,13 miliar," ujar Direktur Utama Summarecon Agung Tbk, Adrianto P Adhi di Jakarta, Kamis (15/6).

Ia menambahkan bahwa sisa laba bersih akan dimasukkan dalam pos laba ditahan dan pencadangan perseroan sebagaimana amanat Undang-Undang Perseroan Terbatas.

Pada laporan keuangan tahun 2016, ia mengemukakan bahwa perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 5,4 triliun atau mengalami penurunan sebesar 4% dengan laba bersih sebesar Rp 605 miliar atau mengalami penurunan sebesar 43% dari tahun sebelumnya.

Unit bisnis pengembangan properti masih memberikan kontribusi pendapatan dan laba usaha tertinggi yakni sebesar Rp 3,61riliun atau 66% dari total pendapatan dan laba usaha Rp 1 triliun atau 71%.

Ia menambahkan bahwa unit bisnis investasi dan manajemen properti serta rekreasi dan perhotelan merupakan unit bisnis yang memberikan pendapatan berkelanjutan.

Pendapatan dari kedua unit bisnis itu sebesar Rp 1,6 triliun. Sebagai unit bisnis yang memberikan pendapatan berkelanjutan, Perseroan akan terus melanjutkan pertumbuhan unit bisnis itu dengan penambahan properti baru secara selektif.

"Tahun 2017, kami optimis akan meraih hasil penyesuaian yang lebih baik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun yang diperkirakan meningkat pada kisaran 5-5,4% juga inflasi sekitar 3-3,2%," katanya.

Adrianto P Adhi mengatakan bahwa kesuksesan program amnesti pajak, penurunan Bl 7-Day Repo Rata dan pelonggaran kebijakan kredit melalui peningkatan rasio LTV akan membuat akses ke pembiayaan properti menjadi lebih terjangkau.

Pada tahun 2017, lanjut dia, perseroan menargetkan pra-penjualan pemasaran sebesar Rp 4,5 triliun atau kenaikan sebesar 50% dibandingkan tahun 2016. Target itu diharapkan dapat dicapai dari penjualan produk properti di 5 lokasi pengembangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×