Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
"SMRA Bogor akan launching di kuartal empat yang nanti bida dikembangkan hingga 420 hektare untuk pengembangan lebih dari 10 tahun," jelas Lydia. Adapun saat ini cadangan lahan (landbank) Summarecon tercatat sebesar 2.164 hektar.
Sementara itu, untuk target pendapatan, Lydia menjelaskan bahwa manajemen akan melihat ketentuan standar akuntansi (PSAK) soal pengakuan pendapatan. Serta targetnya laba bersih bisa lebih baik dengan adanya efisiensi biaya yang dilakukan. Efisiensi biaya telah terlihat dari penggunaan belanja modal (capital expenditure/capex).
Baca Juga: Elnusa (ELSA) terbitkan sukuk pertama Rp 700 miliar dengan peringkat idAA(Sy)
Tahun ini capex yang dianggarkan SMRA sebesar Rp 600 miliar, dengan porsi Rp 300 miliar untuk akuisisi lahan dan sisanya pengembangan properti. Dari rencana akuisisi lahan, Sekretaris Perusahaan SMRA Jemmy Kusnadi menjelaskan hanya terealisasi kurang dari separuhnya.
"Kita lihat kondisi ini, kita pantau pandemi Covid-19, untuk akuisisi lahan bisa atau tidak dengan budget tersebut," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News