Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sepanjang tahun berjalan 2020 ini sebesar Rp 1,9 triliun. Separuh dari pendapatan tersebut disumbang oleh Summarecon Serpong.
Presiden Direktur Summarecon Agung Adrianto Adhi mengatakan sisanya disumbang oleh beberapa proyek pengembangan properti milik SMRA. Hingga akhir tahun SMRA menargetkan bisa menggenggam marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun.
Target tersebut telah direvisi dari sebelumnya Rp 4 triliun. Adrianto optimistis target terbarunya bisa dicapai di tengah tantangan pandemi Covid-19 lantaran SMRA masih terus membukukan penjualan.
Di Summarecon Serpong SMRA baru saja meluncurkan Ruko Maxwell dan terjual 110 unit dengan harga di kisaran Rp 2,2 miliar-Rp 2,6 miliar dan rumah tapak Agnesi di kisaran harga Rp 1 miliar-Rp 1,7 miliar yang menghasilkan penjualan yang cukup bagus. "Dan segera meluncurkan produk baru di Serpong, kluster premium dengan harga Rp 3,7 miliar-Rp 9 miliar yang harapan kami bisa diserap dengan baik dan respons yang ada sampai saat ini cukup menggembirakan," jelas Adrianto, Selasa (29/9).
Baca Juga: Luncurkan proyek Summarecon Bogor, simak kata analis soal saham SMRA
Di Summarecon Bekasi, kluster Morizen yang bekerja sama dengan Sumitomo, di kisaran harga Rp 3,5 miliar-Rp 7,8 miliar juga diklaim terus ada penjualan. Sementara kluster baru yaitu Magenta Residence terjual lebih dari 50 unit dari yang tersedia 67 unit.
Di Summarecon Karawang, kluster Sevanki sampai saat ini sudah terjual 168 unit dengan harga sekitar Rp 400 juta-Rp 500 juta. Summarecon Bandung juga baru saja meluncurkan kluster Flora, dari 90 unit yang diluncurkan, sudah terjual di atas 70 unit terjual.
Di Summarecon Mutiara Makassar selama pandemi, kluster Blue Crystal terjual 91 unit dengan kisaran harga Rp 950 juta hingga Rp 2,3 miliar.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) memasarkan 598 unit di Summarecon Bogor
Direktur Summarecon Agung Herman Nagaria menambahkan dalam beberapa bulan terakhir ini segmen dengan harga Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar dan segmen harga di atas Rp 3 miliar masih memiliki permintaan yang cukup baik. Segmen di bawah Rp 2 miliar masih memiliki permintaan lantaran merupakan kebutuhan utama untuk tinggal.
"Kedua yang di atas Rp 3 miliar, secara selektif, yang mempunyai keunikan yang sangat jelas, keistimewaan berjalan dengan baik karena dalam masa pandemi, level yang ekonominya pas-pasan ini berat. Sedangkan ada yang uang di bawah bantal cukup banyak, ini merasa saatnya," jelas Herman.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) luncurkan 3 klaster di kawasan kota mandiri baru Bogor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News