kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Summarecon Agung (SMRA) memasarkan 598 unit di Summarecon Bogor


Selasa, 29 September 2020 / 16:40 WIB
Summarecon Agung (SMRA) memasarkan 598 unit di Summarecon Bogor
ILUSTRASI. Summarecon Agung (SMRA) meluncurkan tiga kluster baru di Summarecon Bogor.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meluncurkan tiga kluster baru di proyek pengembangan kota mandiri Summarecon Bogor, Selasa (29/9). Tiga kluster tersebut adalah The Mahogany Residence, The Agathis Golf Residence dan The Mahogany Island.

Direktur Summarecon Agung Benjamin mengatakan, tiga kluster tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektare (ha) dari 500 ha lahan yang tersedia sebagai bagian dari Summarecon Bogor. Adapun total unit yang akan dibangun mencapai 598 unit rumah tapak dengan kisaran harga Rp 1,3 miliar hingga Rp 5 miliar. 

Secara rinci, The Mahogany Residences akan dibangun sebanyak 321 unit dengan tahap pertama yang akan dipasarkan sebanyak 114 unit di kisaran harga Rp 1,35 miliar hingga Rp 2,1 miliar. Sedangkan The Agathis Golf Residence terdapat 198 unit di kisaran harga Rp 2,9 miliar hingga Rp 4,9 miliar. Tujuh unit di The Agathis dengan harga Rp 4,9 miliar akan dipasarkan dengan sistem lelang. 

Terakhir, kluster The Mahogany Island yang akan menjual kapling berukuran sekitar 10x20 meter (m) dengan harga Rp 1,4 miliar. Jumlah kapling yang tersedia sebanyak 79 unit. 

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) luncurkan 3 klaster di kawasan kota mandiri baru Bogor

Adapun dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) yang sudah diserap oleh SMRA untuk membangun tiga kluster ini mencapai sekitar Rp 1 triliun. Capex ini cukup tinggi lantaran biaya pembebasan lahan dan persiapan infrastruktur yang memakan dana besar.

Hal ini sejalan dengan struktur geografis Summarecon Bogor yang berupa lereng dan upaya mempermudah akses dengan penyediaan jalan tol.  "Memang wajar untuk membuka kawasan yang bener-bener baru dan infrastrukturnya dahsyat sekali, jalanan naik turun lereng," jelas Benjamin, Selasa (29/9). 

Benjamin menambahkan, saat ini antusias konsumen terhadap produk di Summarecon Bogor cukup tinggi. Dari sekitar 600 unit yang disediakan, 60 unit prioritas telah terjual. Sementara sisanya, Summarecon masih membuka pendaftaran nomor undian hingga 15 Oktober 2020. Sementara itu untuk 7 unit yang dilelang juga diklaim banyak konsumen yang mendaftarkan diri. "Mengenai peminat yang tinggi merupakan warga Bogor, kedua tersebar di Jabodetabek," jelasnya. 

Baca Juga: Summarecon Bogor diluncurkan awal Oktober 2020 dengan tiga cluster sekaligus

Benjamin juga menambahkan pembangunan Summarecon Bogor ini mengambil peluang work from home (WFH) yang diprediksi akan berlanjut meski Covid-19 dapat diatasi karena dirasa lebih efisien. Hal inilah yang membuat SMRA juga menyasar wilayah di luar Bogor seperti Jakarta dan Bekasi. 

"Dengan dilanjutkan, jarak tidak jadi masalah. Saat ini tempat tinggal yang nyaman dengan 62% ruang terbuka, apalagi ada 120 ha lapangan golf yang tetap dipertahankan," imbuh dia. 

Direktur Summarecon Agung Herman Nagaria menambahkan, dengan target konsumen first home family Summarecon Agung juga akan segera melengkapi fasilitas kota mandiri tersebut dengan sekolah, rumah sakit dan pusat belanja. Adapun pengembangan kota mandiri Summarecon Bogor ini diperkirakan bisa mencapai 15 tahun ke depan. "Dalam persiapan pengembangan, belum tahu kapan mulai, secara masterplan akan kami siapkan," imbuh dia. 

Adapun proyek pembangunan Summarecon Bogor ini memiliki nilai total investasi sekitar Rp 20 triliun. Dalam proyek ini Summarecon bekerja sama dengan Honda Imora Group dengan porsi kepemilikan masing-masing 51% dan 49% untuk Honda Imora Group.

Baca Juga: Cermati rekomendasi saham emiten properti saat PSBB Jakarta diterapkan lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×