kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Summarecon Agung (SMRA) laporkan marketing sales di tahun 2019 melebihi ekspektasi


Rabu, 12 Agustus 2020 / 14:12 WIB
Summarecon Agung (SMRA) laporkan marketing sales di tahun 2019 melebihi ekspektasi
ILUSTRASI. Rumah klaster Blue Crystal Residence di?Summarecon Mutiara Makassar yang dikembangkan PT Summarrcon Agung Tbk


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (12/8), yang salah satu agendanya adalah Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk pengesahan Laporan Keuangan, Laporan Kegiatan Perseroan, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2019.

Direktur Utama Summarecon Adrianto P Adhi melaporkan sepanjang tahun 2019 yang merupakan tahun yang penuh dengan tantangan, SMRA dapat membukukan pra-penjualan pemasaran (marketing sales) sebesar Rp 4,1 triliun melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp 4 triliun. Sebaran penjualan berdasarkan produk antara lain penjualan rumah mencapai 66%, apartemen 14%, ruko 12%, dan kavling sebesar 8%.

Baca Juga: ADHI: Pengerjaan proyek Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh telah capai 46,8%

"Marketing sales tidak hanya achieve target namun bisa melampaui target yang kita canangkan, di mana sejak tahun 2014 hingga 2018 merupakan tahun yang sangat berat bagi properti," jelas Adrianto dalam public expose virtual, Rabu (12/8). 

Pada laporan keuangan tahun 2019 Summarecon membukukan pendapatan sebesar Rp 5,94 triliun meningkat sebesar 5% dari tahun sebelumnya (yoy). Unit bisnis pengembangan properti mencatat pendapatan sebesar Rp 3,62 triliun, meningkat sebesar Rp 181 miliar atau 5% jika dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 3,44 triliun. Unit bisnis pengembangan properti ini merupakan kontributor terbesar yaitu sebesar 61% dari total pendapatan tahun ini.

Kawasan Serpong masih merupakan kontributor pendapatan terbesar dengan kontribusi 40% dari total pendapatan unit bisnis pengembangan properti. 

Unit bisnis investasi dan manajemen properti menyumbang pendapatan Rp 1,6 triliun atau 27% dari total pendapatan Summarecon. Angka pendapatan mengalami kenaikan Rp 107 miliar atau 7% jika dibandingkan dengan tahun 2018. Sebagai unit bisnis yang memberikan stabilitas pendapatan berulang, Summarecon akan terus melanjutkan pertumbuhan unit bisnis ini.

Baca Juga: Ini ke-46 emiten yang belum umumkan laporan keuangan kuartal I-2020

Beberapa segmen bisnis lainnya yang termasuk adalah hotel, klub rekreasi, manajemen pengelolaan kota dan berbagai fasilitas lainnya untuk mendukung kota terpadu mencatat pendapatan sebesar Rp 726 miliar, turun sebesar Rp 8 miliar atau 1% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara kolektif bisnis-bisnis ini menyumbang 12% dari total pendapatan dan hanya 5% dari total laba usaha.

Adrianto menambahkan harapan bahwa ekonomi global akan jauh lebih baik dibandingkan tahun 2018 tidak berjalan seperti yang diharapkan. Gejolak ekonomi dan geopolitik, perang perdagangan, dan sentimen proteksionis oleh Amerika Serikat (AS) dengan China dan mitra dagang lainnya terus berdampak signifikan terhadap ekonomi global pada tahun 2019. 

SMRA juga memprediksikan beberapa tantangan yang dapat terjadi dari pemilihan Legislatif dan Presiden pada 2019 namun semuanya dapat berjalan dengan lancar. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 sebesar 5,02% tidak terlalu tinggi jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, Hal ini menunjukkan bahwa PDB yang lebih rendah disebabkan oleh tingkat pertumbuhan yang lebih rendah dalam perdagangan, industri, konstruksi, informasi komunikasi, dan sektor lainnya.

Semantara tahun 2020 ini adalah tahun yang cukup berat karena dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Melemahnya harga minyak mentah dengan kelebihan pasokan serta perang dagang antara AS dengan China yang masih terus berlanjut juga menyebabkan iklim ketidakpastian pada dunia usaha dan tekanan ekonomi yang berat. 

Baca Juga: Elnusa (ELSA) terbitkan sukuk pertama Rp 700 miliar dengan peringkat idAA(Sy)

"Kami memperkirakan perlambatan ekonomi juga akan berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan properti di tahun ini. Namun kami percaya segala peluang selalu dapat diraih, selain itu Pemerintah juga menyediakan berbagai insentif dan kebijakan untuk meningkatkan perekonomian diantaranya penurunan tingkat suku bunga dan keringanan pajak," jelas Adrianto. 

SMRA senantiasa beradaptasi dan berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang menarik. Serta melakukan perubahan kegiatan promosi dan marketing seperti memaksimalkan penggunaan teknologi digital dan media sosial untuk mengenalkan produk-produk kepada masyarakat.

Selain itu, Summarecon juga mengumumkan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi, sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Ir. Soetjipto Nagaria 
Komisaris: Harto Djojo Nagaria
Komisaris Independen: Drs Edi Darnadi
Komisaris Independen: Lexy Arie Tumiwa
Komisaris Independen: Ge Lilies Yamin

Baca Juga: Bank Yudha Bhakti (BBYB) tebar dividen hingga Rp 1,6 miliar, simak jadwalnya

Direksi
Direktur Utama: Adrianto P. Adhi 
Direktu: Liliawati Rahardjo
Direktur: Soegianto Nagaria 
Direktur: Herman Nagaria
Direktur: Sharif Benyamin 
Direktur: Lidya Tjio
Direktur: Nanik Widjaja
Direktur: Jason Lim 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×