kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Suku bunga The Fed menekan harga tembaga


Kamis, 15 Juni 2017 / 17:53 WIB
Suku bunga The Fed menekan harga tembaga


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kenaikan suku bunga The Fed memberi tekanan pada harga tembaga. Tetapi resiko pelemahan tembaga terbatas di tengah optimisme kenaikan permintaan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (14/6) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melemah 0,31% ke level US$ 5699 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan terakhir, tembaga menguat 1,4%.

Harga tembaga telah melemah dalam empat hari beruntun. Menurut Ibrahim, Direktur Utama PT Garuda Berjangka, pergerakan tembaga memang menanti pengumuman suku bunga The Fed. Kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin membuka nilai tukar dollar AS menguat dan menekan harga tembaga. Apalagi The Fed menyatakan rencana kenaikan suku bunga satu kali lagi tahun ini.

Pelaku pasar memandang pernyataan The Fed bernada hawkish. "The Fed memang berencana menaikkan suku bunga dalam kurun tiga tahun dari 2016 - 2018 untuk menarik kembali dana AS yang berada di luar negeri. Tahun depan masih ada proyeksi kenaikan suku bunga dua kali lagi," kata Ibrahim.

Penguatan mata uang dollar AS setelah kenaikan suku bunga The Fed masih akan membayangi harga tembaga dalam jangka pendek. Untuk itu, Ibrahim memprediksi peluang koreksi tembaga masih terbuka dalam pergerakan hingga sepekan ke depan.

Tetapi pelemahan harga terbatas mengingat adanya dukungan dari sejumlah data ekonomi global. Konsumsi tembaga diharapkan meningkat setelah data produksi sektor industri China mencatat angka pertumbuhan 6,5%. Data tersebut memang stagnan jika dibanding bulan sebelumnya, tetapi lebih baik dari proyeksi sebesar 6,4%.

Lalu Eropa juga mencatat perbaikan produksi sektor industri menjadi 0,5% di Mei dari 0,2% bulan sebelumnya. "Sampai akhir semester pertama, tembaga masih bisa naik ke US$ 6.100 per metrik ton," imbuh Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×