kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga rendah, emiten tak buru-buru cari pendanaan


Jumat, 27 November 2020 / 21:03 WIB
Suku bunga rendah, emiten tak buru-buru cari pendanaan
ILUSTRASI. Pada era suku bunga rendah, para emiten tak buru-buru mencari pendanaan, baik dari pinjaman bank maupun penerbitan surat utang.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia telah lima kali menurunkan suku bunga acuan sepanjang tahun ini, masing-masing sebesar 25 basis point (bps). Dengan begitu, suku bunga acuan sudah terpangkas dari 5% menjadi 3,75%.

Meskipun begitu, pada era suku bunga rendah ini, para emiten tak buru-buru mencari pendanaan, baik dari pinjaman bank maupun penerbitan surat utang. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) misalnya, bakal menggunakan kas internal terlebih dahulu untuk membayar obligasi yang jatuh tempo pada November dan Desember 2020. "Sampai akhir tahun ini, kami belum ada rencana menambah utang ataupun menerbitkan obligasi lagi," kata Sekretaris Perusahaan SMRA Jemmy Kusnadi saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (27/11).

Sebagai informasi, SMRA mempunyai dua obligasi jatuh tempo pada akhir tahun ini. Pertama, Obligasi Berkelanjutan II Summarecon Agung Tahap II Tahun 2017 dengan nilai pokok Rp 800 miliar yang jatuh tempo 28 November 2020. Kedua, Obligasi Berkelanjutan II Summarecon Agung Tahap I Tahun 2015 dengan nilai pokok Rp 500 miliar yang jatuh tempo 16 Desember 2020.

PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga belum berencana menambah pinjaman bank maupun menerbitkan surat utang dalam waktu dekat ini. Pasalnya, dalam mencari pendanaan, XL Axiata selalu menyesuaikan dengan kebutuhannya dalam segi biaya bunga, tenor, dan jenis fasilitas (debt atau capital market).

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) siap terbitkan obligasi untuk modal kerja proyek konstruksi

"Penggunaan atas pendanaan ini biasanya kami targetkan untuk kebutuhan operasional sehari-hari alias operational expenditure (opex), capital expenditure (capex), dan kebutuhan lainnya," ucap Group Head Corporate Communication EXCL Tri Wahyuningsih.

Direktur Keuangan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) Antony Susilo juga belum bisa memastikan instrumen pendanaan apa yang bakal FREN manfaatkan untuk tahun depan. "Bisa melalui bermacam cara, seperti pinjaman, obligasi, maupun equity instruments," kata Antony. Yang pasti, dana tersebut akan digunakan untuk menunjang ekspansi jaringan tahun depan.

Baca Juga: Bank cari dana murah, simpanan di perbankan tetap melaju meski bunga turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×