kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga naik, saham bank syariah bisa jadi pilihan


Jumat, 26 Oktober 2018 / 16:37 WIB
Suku bunga naik, saham bank syariah bisa jadi pilihan
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 days reverse repo rate (7DRR) yang cukup agresif, memberi sentimen negatif bagi perbankan konvensional. Pasalnya suku bunga tinggi dapat menggerus margin bunga bersih perbankan.

Tapi di sisi lain, kondisi ini justru memberikan angin segar bagi emiten bank syariah. Pasalnya bank syariah tidak begantung oleh bunga dalam menjala cuan, melainkan mereka melakukan penetapan nisbah (bagi hasil) berdasarkan portofolio nasabah.

Wiliam Hartano Analis Panin Sekuritas mengatakan, ini kesempatan bagi perbankan syariah untuk menjaring nasabah di kondisi suku bunga yang menanjak. Salah satu segmen yang lebih sensitif terhadap suku bunga adalah segmen pembiayaan konsumer.

Perbankan syariah yang fokus dalam pembiayaan konsumer dapat mengambil kesempatan di kondisi saat ini dan memanfaatkan segmen konsumer dengan maksimal.

Salah satu bank syariah yang fokus ke segmen konsumer adalah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk (BRIS). Indri Tri Handayani, Sekretaris Perusahaan BRIS mengatakan, pihaknya condong untuk fokus ke segmen konsumer dan ritel saat ini.

Menurutnya, segmen ritel dan konsumer yang disasar terdiri dari ritel UMKM, ritel linkage dengan masuk ke sektor koperasi karyawan, BPRS dan lainnya.

Untuk segmen konsumer sendiri yakni pembiayaan rumah KPR reguler atau griya faedah, pembuayaan rumah KPR sejahtera atau subsidi FLPP, pembiayaan pra dan pensiunan PNS atau purna faedah, pembiayaan pegawai aktif perusahaan atau multi faedah. Serta pembiayaan umroh atau umroh faedah.

Hingga Oktober 2018 ini, pembiayaan ritel dan konsumer BRIS sendiri sudah sebesar 91% dari target yang ditetapkan. “Target kami untuk pembiayaan segmen ini di tahun 2018 sebesar Rp 6,7 triliun,” ujar Indri kepada Kontan, Rabu (24/10).

Lebih lanjut, William merekomendasikan untuk masuk ke saham-saham bank syariah seperti BRIS dan BTPS. “BRIS bisa beli di level support Rp 500 per dengan target harga Rp 620 per saham. Selanjutnya BTPS bisa masuk di level Rp 1.650 per saham dengan target harga Rp 1.800 per saham,” ujar William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×