kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekanan kredit macet mengendur, laba Bank Mandiri kian subur


Kamis, 25 Oktober 2018 / 21:55 WIB
Tekanan kredit macet mengendur, laba Bank Mandiri kian subur
ILUSTRASI. KCP baru Bank Mandiri


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kinerja bank besar sampai kuartal III-2018 masih di atas industri. Salah satunya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang telah merilis kinerja keuangan kuartal III-2018. Hasilnya laba dan kredit naik sebesar dua digit.

Untuk laba bersih, Bank Mandiri mencatatkan realisasi Rp 18,1 triliun pada kuartal III-2018. Laba bersih ini tumbuh 20% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 15,1 triliun.

Sementara dari sisi intermediasi, sampai kuartal III-2018, Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit sebesar 13,8% secara yoy menjadi Rp 781 triliun dari kuartal III-2017 sebesar Rp 686,2 triliun.

Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas Alfred Nainggolan melihat, pertumbuhan laba bersih hingga dua digit itu tak lepas dari perbaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Alhasil, perolehan laba naik signifikan. Turunnya NPL membuat BMRI melakukan penghematan biaya pencadangan atau coverage ratio.

Alfred memperkirakan pertumbuhan kredit BMRI hingga akhir tahun sebesar 13,5% sampai 14%. “BMRI tidak akan terlalu agresif dalam pertumbuhan kredit karena tekanan suku bunga naik hingga kuartal IV ini. Apalagi BI masih akan menaikkan suku bunga lagi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/10).

Kenaikan suku bunga BI berpotensi menekan margin BMRI. Sebab, naiknya bunga acuan akan diikuti bunga deposito sehingga biaya dan bank akan meningkat.

Nah, demi menjaga margin, BMRI diperkirakan akan menaikkan suku bunga kredit. Imbasnya, permintaan kredit bisa menurun.

Ia menilai, net interest margin (NIM) BMRI yang sebesar 5,76% masih proporsional. Margin ini kemungkinan turun lagi menjadi 5,5% hingga 5,6% karena kenaikan suku bunga acuan.

Meski NIM akan turun, Alfred mengatakan, tidak akan mempengaruhi laba bersih Bank Mandiri. proyeksi dia, laba bersih BMRI di kuartal IV 2018 naik 18%. “Ini lebih tinggi dibanding bank BUKU IV lainnya, seperti BRI yang proyeksi labanya tumbuh 14% kuartal IV 2018,” kata dia.

Dus, Alfred pun merekomendasikan beli saham BMRI dengan target harga Rp 8.520 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×