kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,53   -6,82   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku Bunga Naik, Saatnya Sesuaikan Racikan Portofolio Investasi


Kamis, 25 Agustus 2022 / 06:45 WIB
Suku Bunga Naik, Saatnya Sesuaikan Racikan Portofolio Investasi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 3,75% membuat investor perlu menyesuaikan portofolio investasinya. Dengan perubahan pada pasar, manajer keuangan menilai investor bisa kembali menyusun portofolionya menyesuaikan kebutuhan dan kondisi.

Senior Consultant & Head Planner Oneshildt Agustina Fitria menekankan sebelum berinvestasi, investor perlu mempunyai tujuan yang ingin dicapai, untuk memperjelas time horizon-nya berapa lama.

Nah, momentum kenaikan suku bunga ini dilihatnya akan menguntungkan bagi investor yg menempatkan dananya di obligasi yang memiliki kupon mengambang (floating). Sebab, kupon yang diterima lebih tinggi.

Baca Juga: Suku Bunga Naik, Diperkirakan Ada Potensi Pengurangan Portofolio Saham

Oleh sebab itu, saat suku bunga naik umumnya orang akan beralih ke instrumen berbasis suku bunga. Sehingga berpotensi kinerja saham dan emas akan menurun.

Agustina menilai, rata-rata investor konservatif karena kebanyakan portofolionya berbasis suku bunga. Namun, bagi yang sudah terlanjur menempatkan di instrumen jangka panjang disarankan tidak panik karena kenaikan suku bunga akan menurunkan nilai obligasi jangka panjang lebih dalam daripada yang berjangka pendek.

"Jadi tetap ingat ke tujuan semula. Umumnya yang konservatif adalah tipe yg menikmati passive income ketimbang memperhatikan kenaikan pokok/capital gain," sebutnya.

Agustina menyarankan, untuk investor tipe konservatif sebaiknya mengatur portofolionya dengan kerangka 15% di pasar uang, fixed income 75%, dan saham 10%. 

"Namun, apabila tidak punya tujuan jangka panjang, maka tidak perlu ada alokasi ke saham," sambungnya.

Sementara untuk tipe moderat di pasar uang 10%, fixed income 50%, saham 40%. Kemudian portofolio agresif di pasar uang 10%, fixed income 25%, dan saham 65%.

"Bagi tipe agresif dan moderat yang memiliki banyak tujuan jangka pendek, misalkan menjelang pensiun 3 tahun lagi, anak masuk kuliah 2 tahun lagi, maka alokasi di pasar uang bisa diperbanyak untuk mengurangi risiko fluktuasi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×