kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga makin rendah, ini investasi yang diuntungkan


Minggu, 21 Februari 2021 / 12:24 WIB
Suku bunga makin rendah, ini investasi yang diuntungkan
ILUSTRASI. Pasar modal.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat tingkat suku bunga semakin rendah, instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham dan obligasi berpotensi menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dari instrumen investasi lainnya. 

Asal tahu saja, pada Kamis (18/2) Dewan Gubernur Bank Indonesia kembali memangkas BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) ke 3,5%.  Tingkat suku bunga tersebut menjadi level yang paling rendah sepanjang sejarah BI.

Agustina Fitria, Financial Planner OneShildt mengatakan di tengah kondisi suku bunga rendah, investor dengan profil risiko agresif akan semakin percaya diri untuk masuk ke investasi saham. 

"Sebelum suku bunga turun, investor agresif cenderung menahan diri masuk ke saham, tapi kalau suku bunga sudah turun mereka akan langsung switch dana investasinya ke saham," kata Agustina, Jumat (19/2). 

Rasa percaya diri investor agresif muncul karena tren suku bunga rendah berpotensi membuat ekonomi bergerak lebih stabil dari kondisi penurunan. 

Baca Juga: Ingin simpan dana di deposito pekan depan? Cek dulu bunga deposito terbaru di bank

Namun, bagi investor dengan profil risiko konservatif dan moderat, Agustina melihat investasi di obligasi bisa menjadi pilihan yang lebih menarik di saat imbal hasil di instrumen pasar uang tertekan akibat penurunan suku bunga. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana juga melihat instrumen investasi yang paling merasakan dampak positif dari suku bunga rendah adalah obligasi. Secara teori, penurunan suku bunga acuan akan membuat yield obligasi turun sehingga harga obligasi naik.

Wawan menilai, pasar obligasi saat ini semakin menarik karena suku bunga BI7DRRR sudah menurun, tetapi yield obligasi belum terefleksi turun. Penyebab yield masih belum turun karena yield US Treasury dalam tren naik.

Di satu sisi, Wawan melihat dengan yield obligasi yang masih tinggi di tengah suku bunga sudah turun, itu berarti harga obligasi saat ini sedang murah. 

"Ketika ekonomi mulai pulih harga obligasi akan signifikan naik, karena saat ini suku bunga sudah turun, tetapi harga obligasi masih belum naik atau yield masih belum turun," kata Wawan. 

Wawan memproyeksikan imbal hasil pasar obligasi sebesar 7%-7,5% di tahun ini. Bahkan, Wawan memproyeksikan suku bunga masih bisa turun satu kali lagi di tahun ini. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×