kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,11   -27,62   -2.87%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga Aussie stagnan, pairing AUD/JPY diproyeksi turun


Selasa, 06 Maret 2018 / 20:13 WIB
Suku bunga Aussie stagnan, pairing AUD/JPY diproyeksi turun
ILUSTRASI. Uang Dollar Australia


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Reserves Bank of Australia (RBA) pada hari ini (6/3) mempertahankan suku bunga acuan pada level 1,5%. Kebijakan moneter yang cenderung stagnan membuat dollar Australia (AUD) berpeluang melemah di hadapan yen Jepang (JPY). Terutama, di tengah kekhawatiran pasar terhadap performa dollar AS akibat rencana Trump menaikkan tarif impor.

Mengutip Bloomberg, Selasa (6/3) pukul 18.36 WIB, pasangan AUD/JPY masih menguat 0,56% ke level 82,93. Namun, Jumat (2/3) lalu, pasangan mata uang ini sempat jatuh ke level terendah 82,00.

Analis Global Kapita Investama Berjangka, Nizar Hilmy, menilai, yen menguat dipicu pasar yang menghindari risiko di pasar saham. Pasca pernyataan Trump soal tarif impor baja dan aluminium, Kamis (1/3), bursa AS sempat mengalami koreksi.

"Yen masih dalam tren menguat terhadap dollar Australia, meski beberapa kali ada rebound yang sifatnya teknikal," ujar Nizar.

Selain itu, ia menambahkan, data ekonomi Australia yang baru dirilis tidak menyumbang sentimen positif untuk penguatan AUD. Pertama, defisit transaksi berjalan Australia pada kuartal terakhir 2017 membengkak dari US$ 11 miliar menjadi US$ 14 miliar. Kedua, tingkat penjualan ritel Australia di Februari juga dirilis di bawah ekspektasi pada level 0,1%.

Data pertumbuhan ekonomi kuartalan Australia yang rilis besok juga diperkirakan melambat dari 0,6% menjadi 0,5%.

"Bank sentral belum memiliki alasan kuat untuk menaikkan suku bunga acuan, inflasi kuartal terakhir Australia tahun lalu juga masih rendah," kata Nizar.

Ia menilai, suku bunga acuan Australia yang stagnan membuat mata uang AUD jadi tidak menarik bagi investor. Di sisi lain, Jepang justru menunjukkan sinyal bakal memperketat kebijakan moneter setelah Bank of Japan (BoJ) sempat mengurangi pembelian obligasi.

Secara teknikal, Nizar melihat, pasangan AUD/JPY masih berada di bawah MA 10 dan MA 25. Bahkan, MA 10 masih berada di atas MA 25, yang menjadi indikasi sangat bearish. Sementara indikator MACD juga masih berada di area negatif 0,97 dan RSI di level 30 semakin mendekati keadaan jenuh jual atau oversold. Stochastic yang berada di level 13 turut mengindikasikan oversold sehingga dalam jangka pendek pasangan mata uang ini masih akan konsolidasi.

Nizar merekomendasikan sell pairing AUD/JPY dengan kisaran support 81,50-81,00 dan resistance 83,40-83,80.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×