Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Pasangan mata uang AUD/USD sempat bergerak menguat di awal perdagangan. Namun, pergerakan semakin melambat, bahkan berbalik arah.
Mengutip Bloomberg, Selasa (15/8) pukul 15.25 WIB, pasangan AUD/USD justru turun 0,17% ke level 0,7839 dibanding hari sebelumnya.
Analis Finnex Berjangka Nanang Wahyudi menyebutkan, penguatan dollar Australia di awal perdagangan merupakan imbas dari pernyataan asisten Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Christopher Kent terkait kredit perumahan.
Namun, mata uang negeri Kangguru itu harus melorot, lantaran penguatan kurs aussie dianggap dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi. "RBA khawatir penguatan ini akan menghasilkan perlambatan kenaikan inflasi," jelas Nanang, hari ini.
Kemudian, Nanang juga menilai, dollar Aussie semakin tertekan karena dollar AS terapresiasi di tengah meredanya kisruh semenanjung Korea dengan AS. "Selain itu juga menyusul pernyataan dari The Fed oleh William Dudley yang bernada hawkish," imbuh Nanang.
Menurut Nanang, pergerakan dollar Aussie akan semakin tertekan karena data penjualan ritel AS dan Empire State Manufacturing Index AS yang dirilis nanti malam memiliki ekspektasi yang baik. "Ini jadi dopping untuk dollar AS," tandasnya.
Untuk itu, Nanang memproyeksi, sore ini, pasangan AUD/USD masih akan tertekan. Menurutnya, support akan berada di 0,78125 dan 0,7744. Sedangkan, resistance antara 0,7873 dan 0,7919.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News