Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten properti menyambut baik sinyal penurunan suku bunga acuan bank sentral dunia. Hal ini khususnya berdampak terhadap penurunan bunga kredit kepemilikan hunian.
Asal tahu saja, harapan akan penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) semakin kuat usai komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada pekan lalu.
Di sisi lain, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan sinyal akan menurunkan suku bunga acuannya atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di semester II 2024. Saat ini, BI masih menahan suku bunga di level 6%.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menganggap sinyal dimulainya era penurunan suku bunga sebagai kabar baik.
Baca Juga: Siapkan Proyek Baru, Metropolitan Land (MTLA) Incar Marketing Sales Rp 1,9 Triliun
“Penurunan suku bunga akan berdampak positif berupa peningkatan daya beli konsumen dan menjadi sentimen positif bagi industri properti,” ujar Director and Corporate Secretary PWON Minarto Basuki kepada Kontan, Jumat (8/3).
Minarto mengatakan, PWON mengantongi pendapatan pra-penjualan alias marketing sales sebesar Rp 1,34 triliun.
“Sebanyak 56% dari prapenjualan ini menggunakan cara pembayaran via KPR,” ungkapnya.
PWON pun menargetkan marketing sales Perseroan sebesar Rp 1,5 triliun di tahun 2024. Target ini naik dari raihan tahun 2023 dengan sentimen positif dari adanya kebijakan PPN DTP.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) pun masih optimistis penjualan produk hunian mereka bakal bagus di sepanjang tahun 2024.
Meskipun begitu, Direktur CTRA Harun Hajadi mengaku, masih ragu apakah AS akan menurunkan suku bunga di tahun ini. Sebab, pertumbuhan ekonomi AS masih bagus sekali di kisaran 3,3% dan unemployment rate hanya 4,5%.
“Dengan kondisi itu, suku bunga masih sulit turun. Tetapi, ini pendapat saya,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (8/3).
Baca Juga: Dyandra Media (DYAN) Targetkan Pendapatan Naik Hingga 10% Tahun Ini
Di sisi lain, suku bunga acuan BI pun dilihat tak terlalu tinggi dan pasar properti Tanah Air juga masih sehat.
“Kebijakan PPN DTP sangat membantu, karena ada diskon 11%. Apalagi, penjualan rumah tapak memang bagian terbesar portofolio kami,” ungkapnya.
Harun memaparkan, CTRA pun menargetkan marketing sales Perseroan sebesar Rp 11,1 triliun di tahun 2024.
“Kami optimistis target marketing sales tercapai di tahun ini,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News