kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga acuan naik, para MI sarankan kempit reksadana pasar uang


Jumat, 29 Juni 2018 / 22:55 WIB
Suku bunga acuan naik, para MI sarankan kempit reksadana pasar uang
ILUSTRASI. Reksadana Pasar Uang


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tren suku bunga tinggi sudah tidak bisa terhindari. Bank Indonesia menaikkan 50 basis poin suku bunga acuannya (7 day reverse repo rate) menjadi 5,25%. Di tengah tren suku bunga tinggi, para manajer investasi merekomendasikan reksadana pasar uang sebagai instrumen investasi yang menarik untuk dimiliki.

CEO Pinnacle Investment Guntur Putra menanggapi tingkat kenaikan suku bunga BI berada di atas ekspektasi pasar yang hanya 25 basis poin. Namun, Guntur menilai seharusnya ke depan kenaikan suku bunga ini akan berdampak positif bagi pasar investasi.

"Rupiah kita diharapkan bisa menguat dan kondisi pasar akan lebih stabil karena arah dari BI jelas," kata Guntur, Jumat (29/6).

Dengan naiknya suku bunga BI, Guntur mengatakan instrumen reksadana pasar uang jadi lebih menarik untuk dimiliki bila dibanding deposito. Penyebabnya, di reksadana pasar uang investasi bisa lebih dioptimalisasi dari sisi likuiditas. "Deposito harus di-lock beberapa bulan, sementara pencarian reksadana pasar uang, kan bisa T+1," kata Guntur.

Senada, Reza Fahmi Riawan, Head of Businees Development Division Henan Putihrai Asset Management juga menyarankan saat ini waktu yang tepat untuk masuk reksadana pasar uang. "Pasti return akan naik akibat suku bunga BI naik," kata Reza.

Reza menargetkan reksadana pasar uang di Henan Putihrai Asset Management berkinerja mengungguli suku bunga BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×