kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga acuan naik, Bukit Asam sebut obligasi masih menarik


Minggu, 03 Juni 2018 / 23:00 WIB
Suku bunga acuan naik, Bukit Asam sebut obligasi masih menarik
ILUSTRASI. Conveyor belt Milik PT. Bukit Asam (PTBA)


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memastikan bahwa kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tidak memiliki dampak langsung pada perusahaan. Apalagi, terkait beban pinjaman perusahaan.

Pekan lalu, untuk kedua kalinya BI menaikkan suku bunga acuan hingga 50 basis poin (bps) menjadi 4,75%. Keputusan tersebut, bakal berpotensi pada kenaikan suku bunga pinjaman di bank, sehingga bisa berdampak pada meningkatnya beban pinjaman emiten ke perbankan.

Corporate Secretary PTBA Suherman mengungkapkan, saat ini Bukit Asam belum memiliki perjanjian pinjaman baru. Begitu juga dengan anak usahanya, sehingga kenaikan BI 7DRR sementara tidak memberikan dampak langsung.

"Boleh dibilang tahun ini, kami juga engga terlalu gencar (ekspansi), karena proyek kami masih ada prasyarat yang harus dipenuhi," ujarnya Suherman kepada Kontan.co.id, Minggu (3/6).

Terkait rencana ekspansi 2018, Bukit Asam masih mengandalkan sumber pendanaan dari internal kas. "Sementara ini sesuai RKP, tahun ini masih bisa internal cash," jelasnya.

Meskipun begitu, Suherman mengatakan tidak menutup kemungkinan ke depan PTBA kembali menerbitkan obligasi. Khususnya, jika proyek-proyek PLTU yang tengah digarap saat ini sudah bisa beroperasi. "Kemungkinan itu ada, tapi kita belum pada rencana dalam waktu dekat," ungkapnya.

Penerbitan obligasi pun masih dipandang menarik, hal tersebut sudah dikaji sebelum BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan. Ke depan, emiten harus mengkaji kembali terkait dampak dari kenaikan BI 7DRR, jika akan menerbitkan obligasi. "Masih, obligasi sudah ada rencana itu. Cuma, dengan kondisi terakhir ini, dari tim bussiness development pasti akan kaji ulang," kata Suherman.

Selain obligasi, emiten mengaku belum ada sumber pendanaan alternatif lainnya. Sehingga sejauh ini, PTBA akan fokus pada pendanaan internal kas.

Sebagai informasi, tahun ini Bukit Asam menganggarkan Rp 6,5 triliun untuk kebutuhan belanja modal yang seluruhnya berasal dari kas internal. "Kemungkinan sih saat ini masih kurang, karena sudah diambil dividen yang di luar ekspektasi 75%. Tapi tetap kami upayakan, bisa dipenuhi internal cash," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×