Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
Ditambah lagi, para pembuat kebijakan mengumumkan bahwa tingkat bunga diperkirakan akan tetap seperti pada keadaan sekarang atau level yang lebih rendah paling tidak sampai kepada paruh pertama tahun 2020.
Baca Juga: Ini Alasan Saham ANTM Tetap Menarik Meski Harga Nikel Jatuh
Sementara itu, Logam mulia sempat berada di bawah tekanan di hari sebelumnya, setelah data menunjukkan pesanan baru untuk barang tahan lama di AS meningkat dua kali lipat melampaui perkiraan pada bulan Juni.
Tanda pemulihan ini memberikan optimisme atas investasi bisnis yang telah menjadi salah satu faktor yang ditandai oleh The Fed dan menjadi perhatian utama yang berkontribusi pada risiko perlambatan ekonomi.
Ke depannya, para investor akan mengalihkan fokus mereka pada data produk domestik bruto AS untuk kuartal kedua yang akan dirilis Jumat (26/07) dan pertemuan Federal Reserve pada pekan depan.
Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 6.000
Dalam rapat FOMC yang akan digelar mendatang, para investor mengekspektasikan The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan.
Bahkan, para investor sudah memprediksi 100% terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin.
"Sebagai safe haven maka harga emas memang sudah semestinya naik, dilihat dari proyeksi terhadap bank-bank sentral, serta dari memanasnya tensi AS-Iran dan AS-China," ungkapnya.
Baca Juga: Harga emas masih turun dalam sepekan terakhir
Secara teknikal, Sakti mengatakan grafik monthly dimana indikator Moving Average Exponential (EMA) dengan kondisi yang mengecil menunjukkan arah harga naik.