kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sukses IPO, emiten anyar siap genjot kinerja


Rabu, 11 Juli 2012 / 07:00 WIB
Sukses IPO, emiten anyar siap genjot kinerja
ILUSTRASI. Bappebti belum meluncurkan bursa khusus aset kripto di Indonesia, namun Bappebti menegaskan di akhir 2021 bursa aset kripto akan beroperasi.(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Ruisa Khoiriyah

JAKARTA. Dua emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Tri Banyan Tirta Tbk dan PT Global Teleshop Tbk sukses mencatatkan saham perdananya kemarin (10/7).

Saham Tri Banyan yang berkode ALTO ditutup naik 50% di level Rp 315 dari harga initial public offering (IPO) Rp 210 per saham.

Adapun Global Teleshop yang berkode GLOB ditutup stagnan seperti harga IPO di Rp 1.150, meski sempat menyentuh Rp 1.250 per saham.Dua emiten ini siap tancap gas menggenjot ekspansi sebagai perusahaan publik. Tri Banyan misalnya, optimistis meraih pendapatan Rp 250 miliar, tahun ini.

Sampai akhir Juni lalu, Tri Banyan sudah mencetak pendapatan Rp 110 miliar. Bhakti Salim, Direktur Utama Tri Banyan, menuturkan, perseroan berencana memperluas area distribusi produk air minum bermerek Alto, menjadi 1.500 unit, tahun ini.

Hingga kini, distributor Alto baru 600 unit. Perseroan akan mengalokasikan 16% dari dana hasil IPO senilai Rp 63 miliar, untuk ekspansi usaha.
Sisa hasil IPO akan dimanfaatkan perseroan untuk menyokong modal kerja. Tri Banyan juga tengah mencari utang bank untuk menambah modal kerja.

"Nilainya berapa belum bisa diumumkan, namun harapan kami Juli ini sudah diperoleh," kata Bhakti.

Global Teleshop juga menandaskan rencananya mengincar pendapatan Rp 3,1 triliun, tahun ini. Ditambah target laba sebesar Rp 120 miliar.

Hingga kuartal I-2012, Global sudah membukukan pendapatan Rp 682 miliar dan laba bersih Rp 26,8 miliar. Capaian ini dipastikan terus melesat di kuartal-kuartal selanjutnya.

"Laporannya belum selesai, tapi biasanya komposisi pendapatan itu sebesar 40% di semester I dan sisanya di semester II," ujar Evy Soenarjo, Presiden Direktur Global Teleshop.

Kedatangan momen-momen besar (festive season) seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru, lazimnya menjadi berkah besar bagi perusahaan ritel telekomunikasi .

Sebagai ritel telekomunikasi, Global memang lebih memanen berkah di semester II. Hal itu terjadi seiring adanya beberapa momen besar (festive season) seperti Idul Fitri, Natal dan pergantian tahun.

Untuk menyokong pertumbuhan pendapatan, Global berencana menambah 60-100 gerai baru lagi tahun ini, dari jumlah gerai eksisting saat ini sebanyak 136 gerai.

Berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk perluasan gerai, Evy tidak mau mengungkapkan. Namun, Global akan bekerjasama dengan beberapa prinsipal dalam membangung dan mengelola gerai. "Jadi, investasinya sangat bervariasi tergantung kerjasama dengan prinsipal," ungkap Evy.

Global Teleshop dan Tri Banyan adalah pendatang baru keempat dan kelima di BEI, bulan ini. Masih ada dua calon emiten lagi yang akan melantai dalam waktu dekat.

Yaitu, Gading Development yang mencatatkan saham hari ini (11/7), dan Bank Jatim yang berniat IPO pada 12 Juli. Total nilai IPO tujuh emiten pada Juli ini mencapai Rp 4,54 triliun. Hingga akhir tahun, nilai IPO di BEI diperkirakan tak sampai Rp 10 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×