kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suhu politik Inggris memanas, poundsterling tunduk terhadap dolar AS


Minggu, 29 September 2019 / 17:03 WIB
Suhu politik Inggris memanas, poundsterling tunduk terhadap dolar AS
ILUSTRASI. Uang Poundsterling Inggris


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah politik yang mendera Inggris terus menekan mata uang poundsterling. Jumat (27/9) lalu, pasangan GBP/USD ditutup melemah 0,29% ke level 1,2292.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menyampaikan, jelang tenggat waktu Brexit tanggal 31 Oktober nanti, belum ada tanda-tanda Inggris dan Uni Eropa mencapai kata sepakat.

Justru, Inggris masih disibukkan oleh kisruh politik di dalam negeri. Usai Mahkamah Agung (MA) Inggris menangguhkan keputusan pembekuan parlemen oleh Perdana Menteri Borris Johnson, masalah semakin pelik. “Terjadi perbedaan pendapat anta elit partai di parlemen Inggris,” sebut Alwi, Jumat lalu.

Baca Juga: Resesi mengancam, Indonesia dinilai masih aman

Dalam hal ini, ada beberapa anggota parlemen yang ingin memperkuat undang-undang terkait Brexit. Kemudian ada yang menyerukan Borris Johnson untuk mundur dari posisi perdana menteri. Ketidakpastian masalah politik di internal Inggris dikhawatirkan akan memperbesar kemungkinan negara tersebut keluar dari Uni Eropa tanpa persyaratan.

Sementara itu, data-data ekonomi AS menunjukkan hasil yang beragam jelang akhir pekan kemarin. Data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal II-2019 stabil di level 2,0%. Data pemesanan barang tahan lama AS di bulan Agustus juga lebih baik dari ekspektasi para analis.

Sayangnya, data ekonomi penting lainnya seperti data pengeluaran personal dan data indeks core PCE memperlihatkan hasil yang tidak sesuai ekspektasi.

Baca Juga: Diterpa sentimen negatif, poundsterling melemah terhadap dolar AS

Selain itu, pekan lalu Presiden AS Donald Trump terus digoyang oleh isu pemakzulan oleh DPR AS. “Namun, isu tersebut justru dimanfaatkan investor untuk memburu dollar AS karena statusnya sebagai safe haven ketika mata uang lainnya juga bermasalah,” ungkap Alwi.

Secara umum, tren bearish masih menghantui pasangan GBP/USD dalam beberapa waktu ke depan. 

Secara teknikal, pasangan GBP/USD berada di bawah MA10 sehingga tren jangka pendek masih akan bearish. Pasangan ini juga sedang menguji support MA50. Indikator RSI sudah berada di bawah level 50 dan menunjukkan tekanan jual yang kuat, sedangkan stochastic masih memperlihatkan sinyal bearish.

Baca Juga: Sama-sama diterpa sentimen negatif, euro mampu ungguli poundsterling

Adapun indikator MACD masih berada di level positif namun pergerakannya cenderung menuju ke arah negatif.

Alwi merekomendasikan sell on strength pasangan GBP/USD dengan support di level 1,2210 – 1,2138 dan resistance di level 1,2370 – 1,2415.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×