Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Kemudian, investor juga bisa menunggu emiten relisting kembali, seperti yang pernah terjadi pada saham PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) dan PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK).
Yang tak kalah penting, berusaha agar tidak terjebak dengan melakukan analisa lebih mendalam sehingga selalu memilih perusahaan yang sehat dan aman dalam jangka panjang.
Agar tidak terjebak pada saham-saham yang berpotensi delisting, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan oleh pelaku pasar. Di antara memastikan saham cukup likuid dan tidak terdapat notasi khusus dari BEI, tentu hal ini mudah dilakukan oleh pemula, bisa dilihat dari masing-masing OLT, bisa juga cek ke website BEI.
Ia menambahkan, alangkah lebih baik jika investor cek lebih dulu kondisi fundamental perusahaan melalui laporan keuangan dan prospek di masa mendatang.
Baca Juga: Jangan lupa, tender offer saham Bentoel (RMBA) dimulai Senin (1/11) pekan depan
Hal ini tentu dapat dipelajari dan perlu untuk memantau perkembangan operasional perusahaan, jangan sampai tergiur dengan harga yang sedang turun dalam, tapi tidak mengetahui penyebabnya, mungkin saja ada kasus tertentu yang berpotensi mengganggu secara material.
"Investor juga harus selalu disiplin dalam menerapkan strategi investasi dan melakukan diversifikasi seperlunya, sehingga risiko dapat diminimalisir namun masih dapat terpantau masing-masing instrument investasinya," tuturnya.
Pandu melihat, upaya BEI dengan menerapkan notasi khusus sudah cukup baik, minimal investor jadi lebih aware sehingga dapat mengelola risiko dengan lebih baik. Kemudian, ia juga menilai, system E-IPO saat ini juga membuat masyarakat luas dapat melihat kondisi perusahaan lebih jelas karena lebih mudah menemukan prospektus perusahaan yang akan listing.
"Dari sini bisa dinilai bagaimana prospek dan kinerja dari perusahaan, sudah lebih baik dibandingkan zaman dahulu, dimana yang memiliki akses hanya kalangan tertentu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News