Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sugih Energy Tbk (SUGI) terus melakukan upaya untuk melunasi utanganya. Asal tahu saja, anak usaha perusahaan yakni Petroselat Ltd melalui PN Jakarta Pusat tanggal 5 Juli 2017 dinyatakan pailit.
Supriyanto, Direktur Utama SUGI menyampaikan bahwa 60% hasil produksi akan digunakan untuk bayar utang, hanya 40% yang akan masuk kantong sendiri. Asal tahu saja, praktis saat ini perusahaan hanya mengandalkan Blok Lemang untuk produksi.
"60% produksi untuk bayar utang itu sudah bagus, kami tidak perlu bayar dalam bentuk uang. Itu sudah fix dan tidak terkait apa-apa hanya business to business," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (18/1).
Asal tahu saja, pada 23 Februari 2017 lalu perusahaan melalui anak usaha Eastwin Global Investment mendapatkan pinjaman dari Mandala Funding Limited sebesar US$ 39,61 juta. Pinjaman itu didapatkan dalam 3 tranche dan saat ini masih US$ 11,83 juta yang akan digunakan untuk tambahan modal kerja Wilayah Lemang.
Secara konsolidasi utang perusahaan mencapai US$ 176,9 juta dengan rincian US$ 85 juta kepada BSG, US$ 38,6 juta kepada Ortus, US$ 11,2 juta kepada Bank Sinarmas, US$ 39,6 juta kepada Mandala dan ke pihak lainnya mencapai US$ 2,5 juta.
Pada tahun lalu, perusahaan menargetkan Blok Lemang bisa berproduksi 1.500 barel oil per day (BPoD) sayang dirinya belum mau membeberkan realisasinya. Namun sepanjang tahun lalu, revenue paling tinggi terjadi di Januari sebesar US$ 115.498 dan Desember sebesar US$ 166.614
"Iya tahun ini andalkan Blok Lemang, karena Selat Panjangnya kan bermasalah dan Lemang yang operator bukan SUGI tetapi Mandala, kami hanya 34%," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News