Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Tendi Mahadi
Jika ke depan keadaan perang dagang kembali memburuk, Hans mengkhawatirkan akan membuat tren positif TMF hilang dan menyebabkan Current Asset Defisit Indonesia semakin melebar.
Baik William dan Hans Kwee sama-sama melihat bahwa sentimen data neraca berjalan sama-sama tidak akan menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG di kuartal III maupun IV. Perang dagang masih akan menjadi sentimen utama yang mempengaruhi keadaan pasar.
William melihat sentimen lain selain perang dagang yang akan mempengaruhi pasar ialah sentimen rencana pemindahan ibukota.
Baca Juga: IHSG masih menguat 0,46% satu jam menjelang akhir sesi I
Menurut William, sentimen rencana pemindahan ibukota merupakan sentimen positif bagi IHSG karena membuka peluang bagi emiten properti untuk membangun rumah-rumah baru.
Sementara Hans Kwee melihat sentimen kemungkinan The Fed dan BI kembali menurunkan suku bunga juga akan mewarnai pasar.
Hingga akhir tahun William memproyeksikan IHSG mampu berada di level 6.800-7.000. Menurut William IHSG akan kembali membaik di bulan-bulan ke depan begitu pula dengan perang dagang yang akan melunak karena tahun depan memasuki akhir periode pertama Trump.
William melihat bulan Mei–Agustus memang bukan merupakan bulan–bulan yang baik bagi pergerakan IHSG. Namun, meskipun demikian investor tetap tidak boleh melewatkan peluang yang ada. “Tapi merupakan peluang beli yang tidak boleh dilewatkan.” Tekan William.
Baca Juga: IHSG kembali menyentuh 6.300 menjelang akhir pekan
Tidak berbeda jauh dengan William, Hans Kwee memproyeksikan IHSG akan berada di level 6.700-6.750 hingga akhir tahun. Proyeksi ini didukung alasan potensi pasar yang akan lebih membaik pada Kuartal IV perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News