Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan selama sebulan terakhir. Mengutip data dari RTI Business, selama sebulan, IHSG terkerek 12,77% ke level 5.783,335 hingga Jumat (29/11).
Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar mengamati, penguatan signifikan IHSG ini terdorong berbagai sentimen positif yang mewarnai pasar sepanjang bulan November 2020. Di antaranya, perkembangan hasil uji klinis beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang diumumkan Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca.
Sentimen positif lainnya datang dari hasil pemilihan umum Amerika Serikat (AS) yang dimenangkan Joe Biden. Sentimen ini dilanjutkan dengan pengumuman calon kabinet Joe Biden yang semakin memperkokoh kenaikan bursa-bursa global. Hal ini juga memicu aliran dana investor asing yang mulai kembali melakukan net buy cukup besar.
Anggaraksa tidak memungkiri pelaku pasar memulai window dressing yang sedikit lebih cepat tahun ini, yakni di bulan November 2020. Sehingga tidak mengherankan IHSG meningkat signifikan sebulan terakhir.
Baca Juga: IHSG diprediksi menguat, ini rekomendasi saham untuk Senin (30/11)
Walaupun aksi window dressing menjadi salah satu sentimen yang mengerek pasar akhir-akhir ini, Anggaraksa memprediksi, window dressing masih dapat mengerek IHSG di bulan Desember 2020.
"Kenaikan terus berlanjut di bulan Desember meskipun tidak terlalu agresif, antara 2% hingga 3%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/11). Adapun penguatan yang tidak signifikan itu mempertimbangkan IHSG yang sudah terkerek lebih dari dua digit.
Hingga akhir tahun ini, kenaikan IHSG diperkirakan akan moderat. Mengingat, jumlah hari perdagangan dijadwalkan lebih pendek karena terpangkas cuti di akhir tahun. Ia memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran level 5.650 hingga 5.900. Menurutnya, tidak perlu sentimen lain agar IHSG mengalami pertumbuhan, sebab secara alami para investor masih perlu mempertahankan portofolionya.
Tidak jauh berbeda, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengamati, penguatan IHSG selama sebulan terakhir memang terdorong beragam sentimen. Salah satunya, maraknya investor domestik maupun asing yang melakukan aksi beli. Ini dipengaruhi lanskap ekonomi makro, misalnya saja Joe Biden yang memenangkan pemilihan umum AS. Kemenangan tersebut memberi harapan eksalasi perang dagang akan menurun, sehingga akhirnya berdampak pada proses pemulihan ekonomi.
Melihat momentum penguatan ini, pelaku pasar memanfaatkannya untuk window dressing. Asal tahu saja, window dressing merupakan upaya memperbaiki portofolio kinerja di akhir tahun. Sehingga laporan yang disajikan nantinya dapat maksimal.
"Punya potensi window dressing, akan tetapi kenaikannya mungkin tidak sebesar di bulan Oktober dan November," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/11).
Baca Juga: Asing banyak menjual saham-saham ini dalam sepekan kendati IHSG menguat