kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sudah lima emiten yang dicoret dari BEI hingga Agustus 2020, siapa saja?


Sabtu, 29 Agustus 2020 / 06:07 WIB
Sudah lima emiten yang dicoret dari BEI hingga Agustus 2020, siapa saja?
ILUSTRASI. Sudah ada lima saham yang telah delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Catatan Kontan menunjukkan, sudah ada lima saham yang telah delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Teranyar, BEI resmi menghapus pencatatan efek PT Cakra Mineral Tbk (CKRA) pada hari ini, Jumat (28/8). Cakra Mineral menjadi emiten kelima yang hengkang dari papan BEI tahun ini.

Delisting ini mempertimbangkan ketentuan pada  Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa.

Penghapusan pencatatan saham CKRA mempertimbangkan kondisi atau peristiwa yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

Penghapusan juga dilakukan dengan mempertimbangkan suspensi saham yang dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, serta hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

Baca Juga: Saham Cakra Mineral (CKRA) akan delisting dari BEI pekan depan

Berikut lima saham yang telah delisting dari BEI tahun ini:

  1. Borneo Lumbung Energi & Metal delisting 20 Januari 2020
  2. Leo Investment delisting 23 Januari 2020
  3. Arpeni Pratama Ocean Line delisting 6 April 2020
  4. Danayasa Arthatama delisting 20 April 2020
  5. Cakra Mineral delisting 28 Agustus 2020

Dari lima perusahaan tersebut, hanya Danayasa Arthatama yang delisting secara sukarela alias atas kemauan sendiri.

Baca Juga: Merck Sharp Dohme Pharma (SCPI) dalam proses go private, ini progresnya

Cakra Mineral yang bergerak di bidang investasi pada perusahaan pertambangan terutama bijih besi ini mencatatkan saham perdana di BEI pada 19 Mei 1999. Harga perdana saham CKRA saat itu adalah Rp 250 per saham.

Per 30 Juni 2020, pemegang saham terbesar CKRA adalah Redstone Resources Pte Ltd yakni sebesar 74,04%. Pemegang saham lainnya adalah Interventures Capital Pte Ltd sebesar 17,82%. Sedangkan masyarakat dengan kepemilikan kurang dari 5% memiliki 8,14% saham CKRA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×