kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Sucorinvest terbitkan reksadana saham syariah


Senin, 11 November 2013 / 08:47 WIB
Sucorinvest terbitkan reksadana saham syariah
ILUSTRASI. Harga Saham GOTO & BUKA Kompak Memerah di Perdagangan Bursa Rabu (29/6). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Menjelang akhir tahun, minat manajer investasi untuk menerbitkan produk reksadana saham syariah kian besar. Produk baru yang akan meramaikan pasar reksadana syariah adalah Sucorinvest Sharia Equity Fund.

Fund Manager Sucorinvest Asset Management Juntrihary Mastoto Fairly mengatakan, produk ini memiliki kebijakan investasi memutar 80%–100% pada efek ekuitas yang bersifat syariah dan antara 0%–20% pada obligasi syariah atau instrumen pasar uang syariah. "Jumlah unit penyertaan yang ditawarkan 1 miliar unit," kata Juntri, Jumat (8/11).

Juntri mengatakan, strategi pemilihan saham untuk aset dasar reksadana ini dibedakan menjadi dua kategori. Yakni, sekitar 60% akan mengambil 22 saham berkapitalisasi besar yang masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII). Dengan demikian, pergerakan return akan mengacu
pada indeks JII.

Sisanya, 40% akan ditempatkan secara tematik mengikuti pergerakan isu pasar. "Sisa 40% ini merupakan hasil kreasi manajer investasi untuk menunjang performa reksadana sehingga bisa mengalahkan IHSG," tutur Juntri. Ia menambahkan, porsi 40% tersebut bisa berupa saham baru di luar 22 saham JII yang sudah dipilih sebelumnya ataupun memperbesar bobot saham.

Donny Nuriawan, Direktur Investasi Sucorinvest Asset Management mengatakan, pihaknya sengaja meluncurkan banyak produk pada akhir tahun. Pihaknya memanfaatkan pasar modal yang melandai di akhir tahun dan moncernya kinerja pasar modal yang diperkirakan terjadi awal tahun nanti. "Ketika pasar positif pada awal tahun, kami sudah masuk ke pasar," ujar Donny.

Untuk investasi awal investor bisa merogoh kocek Rp 250.000 dan minimum penjualan kembali Rp 250.000. Adapun minimum kepemilikan unit penyertaan Rp 250.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×